WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Warta Bela Negara //Garut. Suasana semangat dan antusiasme menyelimuti Aula Sekolah Tinggi Agama Islam Nusantara (STAINUS) Garut di Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, pada Jumat (10/10/2025). Ratusan mahasiswa baru tampak memadati ruangan, mengikuti Sidang Senat Terbuka Penerimaan dan Pengukuhan serta Orientasi Bimbingan Terpadu (Orbit) tahun akademik 2025/2026.
Mengusung tema besar “Generasi yang Profesional, Religius, Futuristik, Berkarakter dan Berdampak,” kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru STAINUS Garut untuk memulai perjalanan akademiknya bukan sekadar menimba ilmu, tapi juga menumbuhkan karakter unggul yang siap bersaing di masa depan.
Orbit: Gerbang Awal Menuju Dunia Kampus
Acara yang digelar secara khidmat ini dihadiri oleh para pimpinan kampus, dosen, serta civitas akademika STAINUS Garut. Salah satu pemateri sekaligus Bendahara STAINUS Garut, Hj. Neti Yuliawati, S.Ip., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan Orbit merupakan momentum penting untuk mempercepat proses adaptasi mahasiswa baru terhadap kehidupan kampus yang menuntut kemandirian dan kedewasaan.
“Mahasiswa baru diharapkan bisa lebih siap menghadapi transisi menuju kehidupan perkuliahan yang jauh berbeda dengan masa sekolah. Dunia kampus menuntut tanggung jawab, kemandirian, dan inisiatif tinggi,” ujar Neti.
Ia juga menekankan bahwa Orbit bukan hanya seremonial penyambutan, tetapi wadah pembekalan komprehensif agar mahasiswa memahami sistem akademik, administrasi, hingga nilai-nilai Tridharma Perguruan Tinggi.
Pentingnya Orbit bagi Mahasiswa Baru
Dalam konteks akademik, Orbit menjadi sarana strategis bagi pimpinan perguruan tinggi untuk memperkenalkan seluruh aspek kampus. Mulai dari kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, hingga pemahaman mendalam mengenai Tridharma Perguruan Tinggi — yaitu pendidikan dan pembelajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa baru juga diajak untuk aktif berpikir kritis dan terbuka. Salah satu sesi interaktif yang menarik adalah saat peserta diminta menulis jawaban atas dua pertanyaan reflektif:
Apa harapan mahasiswa setelah paparan materi tentang administrasi, keuangan, dan sarana prasarana di STAINUS Garut?
Bagaimana langkah mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan kampus?
Lewat sesi ini, para mahasiswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga belajar mengungkapkan pendapat secara tertulis dan reflektif — hal yang menjadi bekal penting dalam kehidupan akademik nantinya.
Tridharma Perguruan Tinggi: Napas Kehidupan Kampus
Dalam paparannya, pihak kampus menegaskan bahwa Tridharma Perguruan Tinggi menjadi pondasi utama pembentukan karakter mahasiswa STAINUS Garut.
Pendidikan dan Pembelajaran, kata Neti, adalah proses interaksi yang membentuk intelektualitas dan kepribadian mahasiswa. Penelitian menjadi sarana untuk menemukan dan mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan kaidah ilmiah. Sementara Pengabdian kepada Masyarakat adalah bukti nyata kontribusi kampus terhadap kesejahteraan sosial dan kecerdasan bangsa.
“Mahasiswa STAINUS tidak hanya didorong untuk cerdas secara akademik, tapi juga harus peka terhadap realitas sosial. Inilah makna sejati dari Tridharma,” tegasnya.
Komitmen STAINUS: Pelayanan Prima dan Pengembangan Potensi
STAINUS Garut terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh civitas akademika. Sistem administrasi, akademik, hingga keuangan ditata untuk memberikan kemudahan dan transparansi bagi mahasiswa.
Administrasi kemahasiswaan meliputi segala hal akademik dan non-akademik, sementara bagian keuangan memastikan seluruh pembiayaan selama studi berjalan dengan tertib dan akuntabel. Tak hanya itu, setiap mahasiswa memiliki hak untuk mendapatkan layanan optimal, mulai dari:
Penggunaan laboratorium.
Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) melalui LPPM.
Bimbingan akademik di setiap program studi.
Akses perpustakaan dan data PDDikti.
Pengurusan administrasi nilai, her-registrasi, hingga ijazah.
Kegiatan kemahasiswaan dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
Selain itu, STAINUS juga memberikan ruang toleransi bagi mahasiswa yang mengalami kendala keuangan dengan mekanisme surat dispensasi. Proses ini dilakukan secara profesional dengan pertimbangan dari dosen wali, ketua program studi, hingga pimpinan kampus.
Membangun Mahasiswa yang Adaptif dan Berdampak
Melalui Orbit 2025, STAINUS Garut berupaya mencetak mahasiswa yang bukan hanya unggul secara akademik, tapi juga siap menjadi bagian dari perubahan sosial yang lebih besar.
Mahasiswa diharapkan mampu memadukan nilai-nilai religius, kecerdasan digital, dan etika profesional dalam setiap langkah mereka. Kampus juga menanamkan visi futuristik, di mana mahasiswa ditantang untuk berpikir jauh ke depan — berinovasi, berkolaborasi, dan memberi dampak nyata di masyarakat.
“Kita ingin mencetak generasi yang tidak hanya bisa berbicara soal masa kini, tapi juga siap menyongsong masa depan. Profesional, religius, futuristik, berkarakter, dan berdampak, itulah jati diri mahasiswa STAINUS Garut,” tutup Hj. Neti. (***)
Artikel ini masuk dalam: Berita, Berita Daerah, News, Pendidikan, Berita Terkini Terbaru.