Longsor Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Cirebon, 4 Tewas dan Puluhan Pekerja Tertimbun Garut Berduka: Ledakan Amunisi di Pantai Cibalong Tewaskan 11 Orang Penemuan Arkeologi Dugaan Kuat Makam Nabi di Tembok Cina Arus Balik Lebaran 2025 Dimulai, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Breaking News:  Hari Raya Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025 1 Orang Penumpang Kapal TB. Mitra Jaya II Masih Hilang

Berita Internasional

AS Ikut Serangan Israel, Iran Peringatkan Malapetaka

badge-check


Citra satelit : Foto: BBC Perbesar

Citra satelit : Foto: BBC

AS ikut serangan Israel dinilai Iran sebagai bencana kawasan. Khatibzadeh peringatkan Trump soal risiko perang regional yang tak terkendali.
AS ikut serangan Israel dinilai Iran sebagai bencana kawasan. Khatibzadeh peringatkan Trump soal risiko perang regional yang tak terkendali.

AS Ikut Serangan Israel, Iran Peringatkan, AS Berpotensi Terlibat dalam Konflik Israel-Iran , Ketegangan Meningkat

CIBINONG – ex-pose.net melaporkan, Iran menyebut keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik bersenjata dengan Israel sebagai “malapetaka bagi seluruh kawasan”. Peringatan ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menanggapi potensi keterlibatan militer AS di Timur Tengah.

 

Ketegangan antara Iran dan Israel kini meluas dengan munculnya indikasi bahwa Amerika Serikat mungkin akan turut serta dalam serangan terhadap Iran. Dalam wawancara dengan BBC, Khatibzadeh menyebut bahwa konflik yang terjadi bukanlah perang Amerika, dan Presiden AS Donald Trump diminta untuk tidak mencampuri urusan tersebut.

“Jika Trump terlibat, ia akan dikenang sebagai presiden yang membawa Amerika ke dalam perang yang bukan urusannya,” tegasnya.

Iran Peringatkan Kekacauan Regional

Khatibzadeh memperingatkan bahwa keterlibatan AS hanya akan memperpanjang kekacauan, memperdalam eskalasi konflik, dan menunda berakhirnya kekerasan yang terjadi. Ia juga menilai bahwa konflik ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi krisis regional yang kompleks dan tak terhindarkan.

Serangan Rudal Iran dan Respons Israel

Konflik mencapai titik baru setelah rudal Iran menghantam wilayah dekat RS Soroka di Israel selatan. Iran mengklaim targetnya adalah fasilitas militer, bukan rumah sakit. Namun, menurut Kementerian Kesehatan Israel, 71 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan serangan ke sejumlah fasilitas nuklir Iran, termasuk reaktor Arak dan Natanz. Iran hingga kini belum mengumumkan jumlah korban secara resmi dari serangan itu.

Diplomasi Terhambat, Negosiasi Nuklir Tersabotase

Khatibzadeh mengatakan bahwa sebelum serangan terbaru, Iran dan negara-negara Barat hampir mencapai kesepakatan nuklir dalam perundingan di Muscat. Namun, ia menuding Israel sebagai pihak yang menyabotase pembicaraan tersebut.

“Kami hampir mencapai kesepakatan, tapi serangan Israel menghancurkan peluang diplomatik yang ada,” katanya.

Meskipun demikian, ia tetap menyebut bahwa diplomasi adalah pilihan pertama. Namun, selama bombardir masih terjadi, pihaknya tidak akan memulai negosiasi baru.

Langkah Trump dan Posisi Inggris

Gedung Putih mengumumkan bahwa Trump akan memutuskan dalam dua pekan apakah akan mengerahkan militer AS secara langsung. Langkah ini memicu kekhawatiran dari banyak pihak, termasuk Inggris, yang merupakan sekutu dekat Amerika.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy telah berada di Washington dan akan menuju Jenewa untuk bertemu dengan pejabat dari Jerman, Prancis, dan Uni Eropa dalam upaya meredakan konflik.

Senjata Nuklir dan Tuduhan terhadap Iran

IAEA melaporkan bahwa Iran kini memiliki uranium yang diperkaya hingga 60%, satu langkah dari level senjata. Israel menuduh Iran ingin memproduksi bom nuklir, tetapi Teheran membantah keras.

“Itu omong kosong. Jika kami ingin bom nuklir, kami sudah memilikinya sejak lama,” ujar Khatibzadeh.

Kepala IAEA Rafael Grossi juga mengingatkan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh dijadikan target serangan karena berisiko terhadap manusia dan lingkungan.

Potensi Keterlibatan Inggris dan Lokasi Strategis di Timur Tengah

Diego Garcia dan Kemungkinan Akses AS
Pangkalan militer di Diego Garcia di Samudra Hindia menjadi salah satu lokasi strategis yang dikelola bersama oleh Inggris dan AS. Pangkalan ini sangat mungkin digunakan untuk meluncurkan pesawat pengebom B2, satu-satunya pesawat yang dapat membawa bom bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), yang ditargetkan menghancurkan fasilitas nuklir Iran.

Namun, penggunaan pangkalan ini harus mendapat izin resmi dari pemerintah Inggris.

Siprus dan RAF Akrotiri
Inggris juga memiliki dua aset utama di Siprus: RAF Akrotiri dan fasilitas intelijen Ayia Nik. Aset ini memungkinkan Inggris melakukan pengawasan udara serta tanggap cepat militer di kawasan Timur Tengah. Sebelumnya, RAF Typhoon dilaporkan pernah membantu menembak jatuh drone Iran.

Namun kali ini, Israel menyatakan tidak membutuhkan atau meminta bantuan dari Inggris.

Teluk dan Operasi AL Inggris
Angkatan Laut Inggris juga memainkan peran kecil namun penting di Teluk dan Selat Hormuz, termasuk kapal penyapu ranjau HMS Middleton yang berbasis di Bahrain. Namun, kekuatan ini kini telah banyak berkurang.

Potensi Balasan Iran terhadap Sekutu AS

Iran telah menyatakan bahwa siapa pun yang membantu serangan terhadap negaranya akan dianggap sebagai musuh. Hal ini membuka risiko serangan balasan terhadap Inggris atau negara lain yang dianggap terlibat.

Target balasan Iran mencakup pangkalan militer asing, kapal angkatan laut, serta potensi sabotase dalam bentuk siber atau aksi teroris di luar negeri.

Dunia Internasional Dorong Diplomasi

Negara-negara anggota G7 menyerukan agar konflik diredakan melalui jalur diplomasi. Setelah pertemuan G7 di Kanada, disepakati akan diadakan pembahasan lanjutan di Jenewa dengan melibatkan Iran dan sekutu Eropa.

Ancaman Besar jika AS Terlibat Langsung

Dengan situasi yang sangat sensitif ini, keterlibatan langsung AS dalam serangan Israel terhadap Iran tidak hanya bisa memicu perang regional, tetapi juga memperburuk stabilitas global. Iran tetap bersikukuh bahwa mereka bertindak dalam kerangka pertahanan diri dan menuntut diplomasi sebagai jalan keluar.(*)

Editor: Aninggel

Sumber berita : BBC News


Israel Serang Iran: Kemlu RI Pantau 383 WNI, Status Siaga

 

AS Ikut Serangan Israel, Iran Peringatkan
Baca Selanjutnya

Persebaya Uji Coba Lawan Football West Australia di Pramusim

9 Juli 2025 - 21:22 WIB

Persebaya Uji Coba Lawan Football West Australia di Pramusim

Data Medis Bocor, Dara Arafah Ancam Jalur Hukum

9 Juli 2025 - 21:17 WIB

Data Medis Bocor, Dara Arafah Ancam Jalur Hukum

Bupati Bogor Mulai Penataan Puncak Demi Wisata Tertib & Asri

9 Juli 2025 - 21:08 WIB

Bupati Bogor Mulai Penataan Puncak Demi Wisata Tertib & Asri

Bupati Bogor Buka Latsar CPNS 2025, Tekankan Integritas ASN

9 Juli 2025 - 20:52 WIB

Bupati Bogor Buka Latsar CPNS 2025, Tekankan Integritas ASN

Diplomat Kemlu Ditemukan Meninggal di Menteng, Polisi Selidiki

9 Juli 2025 - 15:37 WIB

Diplomat Kemlu Ditemukan Meninggal di Menteng, Polisi Selidiki
Trending di News
AS ikut serangan Israel dinilai Iran sebagai bencana kawasan. Khatibzadeh peringatkan Trump soal risiko perang regional yang tak terkendali.
AS ikut serangan Israel dinilai Iran sebagai bencana kawasan. Khatibzadeh peringatkan Trump soal risiko perang regional yang tak terkendali.