Fenomena “Strawberry Moon” Hiasi Langit Juni, Ini Makna di Baliknya
ini bukan berasal dari warna bulan yang merah muda seperti buah stroberi. WARTABELANEGARA.COM | Jakarta – Setiap bulan Juni, langit malam dihiasi oleh fenomena alam yang memikat, dikenal sebagai Strawberry Moon atau Bulan Stroberi. Meskipun namanya terdengar manis dan menggoda, penamaan
Dilansir dari laman sains Space, istilah “Strawberry Moon” berasal dari tradisi suku asli Amerika Algonquian. Mereka menggunakan nama ini untuk menandai musim panen stroberi liar yang singkat dan berlangsung pada bulan Juni. Tradisi ini kemudian menjadi warisan budaya yang diadopsi secara luas untuk menamai bulan purnama di pertengahan tahun.
Secara astronomis, Strawberry Moon adalah bulan purnama yang terjadi di bulan Juni. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada tepat di seberang matahari dari sudut pandang Bumi, membuat seluruh permukaan bulan yang menghadap ke Bumi terlihat terang sepenuhnya.

Meskipun tidak berwarna merah muda seperti namanya, terkadang bulan bisa tampak sedikit kekuningan atau keemasan saat muncul di horizon, tergantung pada kondisi atmosfer.
Bulan purnama Juni ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga sarat akan makna budaya dan historis bagi berbagai peradaban di dunia. Beberapa masyarakat memaknainya sebagai simbol kesuburan, kelimpahan, dan perubahan musim.
Tahun ini, para pengamat langit dapat menikmati keindahan Strawberry Moon pada malam pertengahan Juni. Bagi pecinta astronomi maupun masyarakat umum, fenomena ini menjadi momen yang tepat untuk menikmati keajaiban alam yang rutin namun selalu menakjubkan.
Editor : Aninggell