WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Â Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut, 24 November 2025 — Dugaan manipulasi pendataan program bantuan rumah bagi korban bencana alam mencuat di Kampung Cipendey, Dusun Suka Maju, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Sejumlah warga mempertanyakan kejelasan pendataan karena ditemukannya penerima bantuan yang diduga tidak mengalami kerusakan rumah maupun tanah akibat bencana, namun tetap mendapatkan bantuan tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran lapangan, terdapat tiga warga penerima bantuan yang disebut-sebut rumah dan tanahnya tidak terdampak bencana, namun tetap terdaftar sebagai penerima. Ketiga nama tersebut adalah Bapak Hae, Bapak Amsu, dan Bapak Pardin, warga Kampung Cipendey, RT 02/RW 07.
Menurut warga setempat, seluruh rumah di wilayah tersebut awalnya ikut didata, meski Ketua RT 02/RW 07 disebut sudah menolak dan mengingatkan bahwa wilayahnya tidak terdampak bencana. Kondisi rumah di area tersebut dilaporkan masih utuh, layak huni, dan tidak menunjukkan retakan atau pergeseran tanah.
Rumah dan tanah mereka tidak rusak sama sekali. Tapi kok malah diajukan dan dapat bantuan? Yang benar-benar rusak justru tidak kebagian,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga menyampaikan bahwa lokasi bencana sebenarnya berada di Kampung Pasir Kaliki Pangadungan, yang berjarak sekitar dua kilometer dari Kampung Cipendey. Di wilayah tersebut, rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat, bahkan ambles akibat tanah bergerak, serta perabot rumah tangga hancur.
Masyarakat mempertanyakan dasar penetapan penerima bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran dan berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial.
Kalau bantuan memang untuk korban bencana, ya harus tepat sasaran. Jangan sampai hanya diberikan kepada orang-orang yang dekat dengan aparat desa. Kami bukan iri, tapi ingin keadilan,” tambah warga.
Warga berharap pemerintah desa, kecamatan, serta pihak terkait segera melakukan verifikasi ulang data penerima, agar negara tidak dirugikan dan bantuan benar-benar sampai kepada pihak yang membutuhkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Desa Sukamulya maupun pihak Kecamatan Pakenjeng terkait dugaan tersebut.
(Jajang ab)













