WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut, 25 September 2025
Saya, Madun—sapaan akrab dari Kampung Pasir Muncang, Desa Neglasari, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut—pernah mengalami kegagalan dalam rumah tangga. Namun, bagi saya kegagalan bukan alasan untuk menyerah. Justru itu menjadi cambuk agar lebih semangat menjalani kehidupan.
Alhamdulillah, Allah SWT mempertemukan saya dengan pasangan baru. Hati saya berhasil diluluhkan oleh wanita yang kini menjadi teman hidup saya. Meski usianya lebih muda dari saya—saya lahir tahun 1974 dan istri tahun 1984—namun kedewasaan cara berpikir serta sikapnya dalam melayani suami membuat saya merasa sangat bersyukur.
Bagi saya, rumah tangga adalah tentang saling menyayangi, saling memahami, dan saling menghargai dalam segala kekurangan, termasuk dalam hal rezeki. Saya hanya bisa memohon kepada Allah SWT semoga hubungan ini diridhai dan disatukan hingga ajal menjemput. InsyaAllah rencana pernikahan akan dilaksanakan pada Januari 2025. Doakan semoga semuanya lancar, diberikan kesehatan, dimudahkan rezekinya, serta menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Saya berharap dari pernikahan ini bisa dikaruniai keturunan yang saleh dan salihah, yang cantik akhlaknya seperti ibunya. Bersama pasangan sekarang, saya merasa nyaman, cocok, dan lengkap.
Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, saya pernah merasakan kehilangan besar. Kedua orang tua saya sudah almarhum dan almarhumah. Saat mereka wafat, saya tidak bisa hadir karena sedang merantau. Waktu itu komunikasi sulit, tidak seperti sekarang yang serba mudah dengan telepon genggam dan WhatsApp.
Akhir kata, saya memohon doa dari keluarga, saudara, dan rekan semua, agar rumah tangga yang saya jalani sekarang diberikan keberkahan, langgeng, dan selalu berada dalam izin serta ridho Allah SWT. Aamiin 🤲🏻
(Jajang ab)