WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Â Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut, 21 Oktober 2025 — Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun anggaran 2024 di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, menuai sorotan. Pasalnya, proyek yang semula direncanakan untuk membantu warga Kampung Cihideung RT 01/RW 01, justru dibangun di Kampung Neundeut RT 05/RW 01.
Padahal, warga Kampung Cihideung diketahui sangat membutuhkan akses air minum bersih. Namun entah bagaimana, titik pembangunan proyek tersebut berpindah lokasi tanpa alasan yang jelas.
“Dulu katanya proyek ini buat warga Cihideung yang susah air. Tapi malah dibangun di Neundeut. Kami juga tidak tahu alasannya apa,” ungkap Asep (45), warga Kampung Cihideung, Senin (20/10/2025).
Lebih ironis lagi, SPAM yang seharusnya menjadi solusi pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat justru dikeluhkan karena diduga disalahgunakan. Warga menyebut, instalasi air itu kini lebih banyak dimanfaatkan untuk mengairi sawah ketimbang menjadi suplai air minum bagi rumah tangga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek SPAM tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2024 dengan nilai anggaran sekitar Rp150 juta. Dalam dokumen perencanaan, lokasi sasaran utamanya tercantum di Kampung Cihideung, namun pelaksanaannya justru bergeser ke wilayah lain.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Sukamulya, Dedi Somantri, belum memberikan keterangan resmi terkait perubahan lokasi pembangunan proyek tersebut. Sementara Kaur Pembangunan Desa, Aep Pirgo, juga belum menanggapi dugaan penyimpangan fungsi SPAM yang dikeluhkan warga.
Warga berharap pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan instansi teknis, segera meninjau ulang pelaksanaan proyek agar sesuai dengan tujuan awalnya, yakni menyediakan akses air minum bersih bagi masyarakat yang membutuhkan.
(Jajang ab)
Artikel ini masuk dalam: Berita Utama, news.













