WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut, 20 November 2025 — Fenomena retakan tanah atau yang disebut warga sebagai “pecah bumi” terjadi di Kampung Pesantren, RT 01/RW 03, Desa Caringin, Kabupaten Garut. Kejadian ini pertama kali terlihat pada Rabu (19/11) sekitar pukul 16.30 WIB. Retakan muncul di samping sebuah rumah warga dan menimbulkan kekhawatiran, terutama karena kondisinya terlihat cukup dalam dan memanjang.
Menurut keterangan warga di lokasi, retakan tersebut muncul secara tiba-tiba setelah hujan dengan intensitas sedang mengguyur wilayah Caringin. Warga juga menyampaikan bahwa kawasan ini memang memiliki kondisi tanah yang cukup labil, sehingga rawan mengalami pergeseran ketika curah hujan meningkat.
“Retakannya muncul begitu saja, kami takut kalau meluas ke rumah-rumah,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga Kamis (20/11), warga menyebut bahwa belum ada kunjungan dari pemerintah desa maupun pihak kebencanaan seperti BPBD untuk melakukan pemeriksaan ataupun langkah mitigasi. Kondisi ini membuat warga semakin cemas karena mereka khawatir retakan tanah dapat berkembang menjadi longsor kecil atau pergerakan tanah yang lebih besar.
Warga berharap pemerintah segera mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan struktur tanah, mengingat sebagian rumah berada cukup dekat dengan titik retakan. Penanganan cepat dianggap penting untuk mencegah risiko kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa bila kondisi tanah kembali bergerak.
Sembari menunggu upaya resmi dari pemerintah, aparat desa mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat hujan turun. Warga diminta tidak beraktivitas terlalu dekat dengan area yang retak dan memastikan jalur evakuasi aman bila diperlukan.
Perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi retakan tanah ini masih dinantikan oleh warga setempat yang berharap ada tindak lanjut segera dari instansi terkait.
(Jajang ab)
Artikel ini masuk dalam: Bencana Alam.













