WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Â Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut — Senin, 20 Oktober 2025.
Sebagai upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor kehutanan sosial, Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Sanghyang menyelenggarakan Pelatihan Vokasi Agroforestri Berbasis Kompetensi, yang digelar di Aula Masjid Al-Furqon, Kampung Cikarees, Desa Sukasono/Desa Persiapan Sagara Inten, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), serta mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Persiapan Sagara Inten.
Pelatihan yang dimulai pada Senin (20/10/2025) ini diikuti oleh 16 peserta dari anggota aktif PHBM Sanghyang dan akan berlangsung selama lima hari hingga Jumat mendatang.
Pelatihan menghadirkan pemateri Dikdik Ramdaniansyah, S.H., praktisi kehutanan sosial sekaligus instruktur bersertifikat di bidang agroforestri. Turut hadir dalam pembukaan kegiatan, Pjs. Desa Persiapan Sagara Inten Din Din Ahmad Kurniawan, Ketua PHBM Sanghyang Jaenudin, dan Ketua LMDH Al-Furqon Rosidi.
Dalam sambutannya, Din Din Ahmad Kurniawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa hutan.
> “Kegiatan berbasis kompetensi ini sangat penting karena memberi peluang bagi masyarakat untuk memperoleh keterampilan nyata di bidang kehutanan produktif. Kami berterima kasih kepada KLHK dan Kementerian Ketenagakerjaan yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat desa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PHBM Sanghyang Jaenudin menjelaskan bahwa pelatihan vokasi ini menjadi momentum penting untuk mengembangkan sistem agroforestri berbasis kopi yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi tinggi.
> “Kami berharap pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan. Melalui agroforestri kopi, masyarakat bisa mandiri tanpa harus menebang hutan,” ungkap Jaenudin.
Ketua LMDH Al-Furqon, Rosidi, menambahkan bahwa kolaborasi lintas kementerian ini menjadi contoh sinergi yang patut diapresiasi dalam pengembangan SDM kehutanan di tingkat desa.
> “Sinergi seperti ini membuktikan bahwa pengelolaan hutan sosial bukan hanya soal pelestarian alam, tetapi juga tentang pembangunan manusia dan ekonomi desa,” tuturnya.
Materi pelatihan meliputi konsep dasar agroforestri, budidaya kopi di bawah tegakan pohon hutan, pengelolaan tanah dan air, konservasi lahan, hingga strategi pemasaran hasil kopi rakyat.
Selain teori, peserta juga mengikuti praktik lapangan yang berfokus pada teknik penyemaian benih kopi dan budidaya berkelanjutan.
Pemateri Dikdik Ramdaniansyah, S.H. menegaskan bahwa pelatihan berbasis kompetensi merupakan bagian dari strategi nasional peningkatan kualitas tenaga kerja di sektor kehutanan sosial.
> “Pelatihan vokasi ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi mampu mempraktikkan langsung di lapangan. Tujuannya menciptakan tenaga kerja terampil di bidang agroforestri yang siap mendukung ekonomi hijau di tingkat tapak,” jelasnya.
Para peserta menyambut pelatihan ini dengan antusias, karena dinilai sangat dibutuhkan untuk memperluas wawasan dan keterampilan dalam mengelola hutan secara produktif dan lestari.
Dengan terselenggaranya Pelatihan Vokasi Agroforestri Berbasis Kompetensi ini, PHBM Sanghyang menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra aktif pemerintah dalam mendorong pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan.
Para peserta bahkan langsung terjun ke lapangan untuk mempraktikkan tata cara penyemaian benih kopi sebagai bagian dari penerapan ilmu yang diperoleh selama pelatihan.
(Deden)
Artikel ini masuk dalam: Pendidikan & Pelatihan, news, Berita Terkini Terbaru, Informasi Seputar Garut.












