Menu

Mode Gelap
Berita Terkini:
Cahaya Misterius di Laut Jawa, Citra Satelit NASA Picu Dugaan Jejak Meteor Macan Tutul Masuk Hotel Anugerah, Dugaan Dari Lembang Park Zoo Cara Cek NIP PPPK Paruh Waktu 2025 di Mola BKN

Rubrik

Cahaya Misterius di Laut Jawa, Citra Satelit NASA Picu Dugaan Jejak Meteor

Tim Redaksibadge-check


					Cahaya Misterius di Laut Jawa, Citra Satelit NASA Picu Dugaan Jejak Meteor Perbesar

Cahaya Misterius di Laut Jawa, Citra Satelit NASA Picu Dugaan Jejak Meteor

WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif :  Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.

Citra NASA Worldview 6 Oktober 2025 menampilkan cahaya terang di Laut Jawa antara Cirebon–Tegal. Publik menduga itu jejak meteor
Citra NASA Worldview 6 Oktober 2025 menampilkan cahaya terang di Laut Jawa antara Cirebon–Tegal. Publik menduga itu jejak meteor

Cahaya Misterius di Laut Jawa, Citra Satelit NASA Picu Dugaan Jejak Meteor

Cirebon, 6 Oktober 2025 Sebuah kilatan cahaya terekam di perairan Laut Jawa, tepatnya di antara Cirebon, Tegal, dan Brebes, dalam citra satelit NASA Worldview pada 6 Oktober 2025. Kilatan tersebut tidak tampak pada citra sehari sebelumnya, yakni 5 Oktober 2025.

Perbedaan visual ini menarik perhatian sejumlah pengamat langit dan pengguna internet yang tengah menelusuri jejak peristiwa meteor yang diduga jatuh di wilayah utara Jawa beberapa waktu lalu.

BRIN Ungkap Meteor Jatuh di Laut Jawa, Citra Satelit NASA Tunjukkan Cahaya Misterius di Antara Cirebon dan Tegal

Fenomena langit yang memicu kepanikan warga di sepanjang pantai utara Jawa pada malam 5 Oktober 2025 kini mulai terungkap. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui peneliti seniornya, Prof. Thomas Djamaluddin, memastikan bahwa cahaya terang dan suara dentuman yang terlihat di langit merupakan meteor yang jatuh di Laut Jawa, bukan ledakan buatan manusia.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas dan jatuh di Laut Jawa,” kata Thomas seperti dikutip dari Instagramnya.

Menurutnya, berdasarkan kesaksian warga, data getaran BMKG, serta arah lintasan cahaya dari barat ke timur, benda langit tersebut memasuki atmosfer bagian bawah dan pecah di udara, menimbulkan efek gelombang kejut (airburst).

BRIN: Fenomena Alam Biasa, Tapi Ukurannya Besar

Prof. Thomas Djamaluddin dalam keterangan terpisah pada liputan 6 menegaskan bahwa fenomena meteor seperti ini merupakan peristiwa alam biasa, meski kali ini ukuran objeknya cukup besar sehingga menimbulkan cahaya sangat terang dan dentuman keras.

“Peristiwa seperti ini adalah fenomena alam biasa. Tidak perlu khawatir,” ujar Thomas.

Thomas menjelaskan, peristiwa bolide (meteor besar yang meledak di atmosfer) memang dapat menimbulkan suara ledakan yang terasa di darat, seperti yang dilaporkan warga Cirebon dan Brebes pada malam kejadian.


Sementara itu, BMKG juga mendeteksi gelombang kejut udara (infrasound) sekitar pukul 18.39:12 WIB, menguatkan dugaan bahwa meteor benar-benar meledak di udara dan sebagian fragmennya jatuh ke laut.

Masih Perlu Penelitian Lanjutan Cahaya Misterius di Laut Jawa

Hingga kini, BRIN belum merilis laporan ilmiah penuh terkait lintasan, energi, dan material meteor yang jatuh di Laut Jawa tersebut. Namun berdasarkan data lapangan dan analisis awal, fenomena ini dikategorikan sebagai meteor besar (fireball) yang kemungkinan hancur seluruhnya di udara sebelum mencapai dasar laut.

“Jika benar ada bagian yang jatuh, maka kemungkinan sangat kecil dan tersebar di laut, bukan di daratan,” tambah Thomas.

Perbandingan Citra Satelit NASA Tunjukkan Cahaya Tak Lazim

Menariknya, hasil pengamatan melalui situs resmi NASA Worldview (https://worldview.earthdata.nasa.gov) menampilkan citra permukaan bumi menggunakan sensor MODIS milik satelit Terra dan Aqua. memperlihatkan adanya cahaya terang tak biasa di Laut Jawa pada 6 Oktober 2025, tepat sehari setelah fenomena meteor tersebut.

Dalam citra satelit MODIS (Terra/Aqua) terlihat anomali cahaya intens di antara wilayah perairan Cirebon, Tegal, dan Brebes, yang tidak tampak pada citra tanggal 5 Oktober 2025. Ketika layer Corrected Reflectance (True Color) dipilih pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2025, tampak perbedaan mencolok di area perairan Laut Jawa bagian barat: pada 6 Oktober, muncul area terang menyerupai pantulan cahaya intens.

Cahaya itu tampak sebagai pancaran energi reflektif di permukaan laut — sebuah indikasi yang bisa terjadi akibat pantulan atmosfer, aktivitas kapal besar, atau bahkan peristiwa energi tinggi seperti ledakan meteor di udara.

Namun, para pengamat langit dan peneliti independen menilai bahwa posisi cahaya dalam citra NASA beririsan dengan dugaan lintasan meteor, sehingga memunculkan hipotesis baru bahwa lokasi jatuhnya meteor mungkin berada di sekitar koordinat perairan utara Cirebon–Tegal.

Citra ini memperlihatkan kondisi laut yang biasanya tampak biru gelap berubah menjadi lebih terang dan berkilau, seolah memantulkan sinar matahari pada titik tertentu. Fenomena itu tidak terlihat pada citra sebelumnya.

Pengamatan Publik Melalui Citra NASA

Temuan tambahan dari citra satelit NASA Worldview pada 6 Oktober 2025 membuat publik makin penasaran.
Sejumlah pengamat amatir menyoroti adanya perbedaan spektrum warna dan intensitas cahaya di wilayah Laut Jawa bagian barat. Meski belum dapat dijadikan bukti ilmiah langsung, fenomena ini menambah daftar data visual yang relevan dengan analisis BRIN.

Situs Worldview milik NASA Earthdata memang dikenal kredibel dan digunakan ilmuwan di seluruh dunia untuk memantau perubahan di Bumi secara harian, termasuk asap kebakaran, aktivitas vulkanik, hingga fenomena atmosfer.

Cahaya Misterius di Laut Jawa  Titik Terang di Utara Cirebon–Tegal

Dari hasil pengamatan, area yang mengalami perubahan tampak berada sekitar 100 kilometer dari garis pantai utara Jawa, dalam garis imajiner antara Cirebon hingga Brebes.
Perubahan ini hanya muncul pada tanggal 6 Oktober dan tidak berulang pada hari-hari berikutnya.

Kemunculan cahaya ini memicu dugaan publik bahwa titik terang tersebut mungkin berkaitan dengan lintasan atau sisa meteor yang kemarin sempat viral beberapa waktu lalu melintas di langit bagian utara Jawa.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari lembaga seperti BMKG atau BRIN yang mengonfirmasi keterkaitan fenomena tersebut.

Fenomena Langit yang Masih Misterius

Sebelumnya, Prof. Thomas Djamaluddin, peneliti senior dari BRIN, pernah menjelaskan bahwa cahaya dan dentuman di langit Jawa bagian utara yang terjadi pada 5 Oktober 2025 kemungkinan besar merupakan meteorit yang terbakar di atmosfer. Sejumlah warga di wilayah Cirebon, Indramayu, Tegal, dan Brebes juga melaporkan mendengar suara ledakan dan getaran kecil pada malam kejadian tersebut.

Temuan visual dari citra NASA ini membuat sebagian pengamat menduga bahwa sisa meteor itu mungkin jatuh di laut, sementara pihak lain menilai bahwa anomali tersebut hanyalah refleksi sinar matahari atau efek sensorik biasa.

Kemungkinan Ilmiah yang Dapat Menjelaskan Fenomena

Secara ilmiah, munculnya area terang di citra satelit bisa dijelaskan oleh beberapa faktor:

  1. Sunglint — pantulan sinar matahari pada permukaan laut yang tenang, tertangkap oleh sensor satelit pada sudut tertentu.

  2. Perbedaan sudut orbit satelit dan posisi matahari, yang menyebabkan intensitas pantulan berbeda dari hari ke hari.

  3. Refleksi dari permukaan laut yang mengandung sedimen, minyak, atau buih, sehingga tampak lebih cerah pada citra visual.

  4. Anomali sesaat akibat kondisi atmosfer atau sensor satelit yang menghasilkan efek mirip cahaya.

Namun, karena area terang itu muncul hanya pada satu hari tertentu, fenomena tersebut tetap menjadi bahan perbincangan di kalangan pengamat dan komunitas ilmiah.

Publik Bisa Memverifikasi Sendiri

Data dari NASA Worldview bersifat terbuka dan dapat diakses publik. Siapa pun dapat memverifikasi fenomena ini dengan mengunjungi laman resmi NASA, memilih layer Corrected Reflectance (True Color), lalu mengatur tanggal pengamatan ke 5 Oktober 2025 dan 6 Oktober 2025. Perbandingan langsung akan memperlihatkan perbedaan warna permukaan laut di area utara Jawa. Salah satu pengamat yang ikut menelusuri citra itu mengatakan bahwa “fenomena semacam ini menarik untuk diuji lebih lanjut karena bertepatan dengan laporan meteor yang sama waktu.”

Kesimpulan Sementara Kemana Jatuh Meteor

Hingga kini belum ada bukti yang dapat memastikan bahwa cahaya di Laut Jawa pada 6 Oktober 2025 merupakan jejak meteor. Namun, citra satelit tersebut telah membuka ruang diskusi baru di kalangan ilmuwan, pengamat langit, dan masyarakat umum.

Apakah kilatan itu hanya pantulan sinar biasa, atau tanda dari peristiwa astronomi yang lebih besar — jawabannya masih menunggu penelitian lebih lanjut dari pihak yang berkompetensi.

Yang jelas, langit Indonesia kembali menyimpan misteri, dan kali ini, mata publik tertuju pada Laut Jawa.


Dentuman Misterius dan Cahaya Bola Api Hebohkan Cirebon-Kuningan, Warga Ramai di Medsos

Meteor Jatuh di Laut Jawa, Cirebon Diguncang Dentuman Keras

WBN-Fingerprint: wartabelanegara.com-2025
Artikel ini diterbitkan pertama kali di wartabelanegara.com oleh Tim Redaksi

Baca Lainnya

Macan Tutul Masuk Hotel Anugerah, Dugaan Dari Lembang Park Zoo

6 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Macan Tutul Masuk Hotel di Bandung

Cara Cek NIP PPPK Paruh Waktu 2025 di Mola BKN

6 Oktober 2025 - 13:23 WIB

Cara Cek NIP PPPK Paruh Waktu

Meteor Jatuh di Laut Jawa, Cirebon Diguncang Dentuman Keras

6 Oktober 2025 - 12:01 WIB

Meteor Jatuh di Laut Jawa

Prajurit Marinir Gugur Saat Aksi Heroik di Hadapan Presiden Prabowo

5 Oktober 2025 - 16:53 WIB

Kemnaker Buka MagangHub 2025 untuk Lulusan Baru D3–S1

5 Oktober 2025 - 14:18 WIB

Kemnaker Buka MagangHub 2025
Trending di Berita
Citra NASA Worldview 6 Oktober 2025 menampilkan cahaya terang di Laut Jawa antara Cirebon–Tegal. Publik menduga itu jejak meteor
Citra NASA Worldview 6 Oktober 2025 menampilkan cahaya terang di Laut Jawa antara Cirebon–Tegal. Publik menduga itu jejak meteor