WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
JAKARTA, 25 Agustus 2025 — Aksi demo hari ini, 25 Agustus 2025 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, berujung ricuh. Massa melempar molotov, batu, hingga petasan ke arah aparat. Bahkan, lemparan batu dari rel kereta Tanah Abang–Rangkas Bitung sempat membuat perjalanan KRL terhenti.
Kericuhan Pecah di Depan DPR
Sejak siang, ribuan massa yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI mulai terlibat bentrokan dengan aparat. Awalnya, aksi berlangsung di depan Gedung Pancasila DPR/MPR. Namun, pukul 15.50 WIB, aparat gabungan mulai mendorong mundur massa ke arah Jalan Gatot Subroto.
Dari arah Kebayoran Lama menuju Slipi, massa lain ikut melempari aparat dengan batu, sehingga serangan datang dari dua sisi sekaligus. Tak hanya itu, ban bekas dan kayu dibakar di tengah jalan, membuat suasana semakin kacau.
KRL Sempat Terhenti
Akibat bentrokan, jalur KRL Tanah Abang–Rangkas Bitung terganggu. Sejumlah demonstran kedapatan melempar batu dari rel kereta, membuat perjalanan KRL sempat terhenti di kawasan Palmerah.
Heru, penumpang KRL yang turun di Stasiun Palmerah, mengaku panik. “Sebelum kereta tiba, petugas menutup jendela dengan tirai. Kami diimbau jangan buka tirai karena ada demo di DPR. Saat keluar stasiun, massa sudah berkumpul di dalam dan luar area,” katanya.

Ia juga merasakan pedihnya gas air mata. “Banyak warga sekitar menghirup residu gas air mata yang ditembakkan aparat,” ujarnya.
Tuntutan Mahasiswa: RUU Perampasan Aset
Di tengah kericuhan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (BEM UNINDRA) menyuarakan tuntutan utama: percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
Mereka juga menyerukan agar pemerintah:
1. membersihkan praktik korupsi,
2. menghentikan politik dinasti,
3. menolak oligarki,
4. serta menentang komersialisasi pendidikan.
Orasi mahasiswa berlangsung bersamaan dengan kericuhan massa di sekitar lokasi.
Pengamanan Diperketat
Polisi menutup Jalan Gatot Subroto di depan DPR RI dan menurunkan 1.250 personel gabungan. Aparat juga beberapa kali melakukan “serangan mendadak” untuk memukul mundur massa, namun mendapat perlawanan dengan lemparan batu, petasan, hingga molotov.
Polda Metro Jaya mengimbau warga menjauhi area Senayan–Slipi. Selain itu, arus lalu lintas dialihkan ke beberapa jalur alternatif.
Jalan Alternatif Selama Demo
Berdasarkan informasi resmi @tmcpoldametro, masyarakat dapat menggunakan jalur alternatif berikut:
1. Dari Slipi ke Pejompongan → Lewat Jalan Asia Afrika, Gelora.
2. Dari Kuningan/Mampang ke Slipi → Melalui HR Rasuna Said, Tenis Indoor, lalu Sudirman.
3. Dari Pancoran ke Kuningan → Dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda, Bendungan Hilir, KH Mas Mansyur.
4. Dari Semanggi ke Slipi → Masuk Gerbang Pemuda, Asia Afrika, Palmerah Timur, Tentara Pelajar.
5. Dari Senayan ke Slipi → Jalur Asia Afrika, Patal Senayan, Tentara Pelajar.
6. Dari Slipi ke Pancoran → Melalui Pejompongan, Penjernihan, lalu Sudirman.
Pantau Demo via CCTV
Masyarakat bisa memantau situasi demo melalui CCTV online:
1. Molecool Bali Tower: molecool.id/live-cctv
2. Jakarta Smart City: smartcity.jakarta.go.id/maps
3. Jasa Marga Live: jasamargalive.com
Layanan ini membantu warga mencari jalur alternatif sekaligus menghindari titik ricuh.
Demo 25 Agustus 2025 yang digelar di depan DPR RI berujung pada kericuhan. Aksi lempar batu, molotov, hingga petasan membuat aparat terpaksa menembakkan gas air mata. Aktivitas warga, termasuk pengguna KRL, ikut terganggu.
Dengan situasi yang semakin memanas, masyarakat diimbau menjauhi kawasan DPR RI dan menggunakan jalur alternatif. Polisi memastikan pengamanan tetap dilakukan secara persuasif namun tegas untuk menjaga stabilitas.
Penulis: Redaksi
Demo 25 Agustus 2025 di DPR beredar luas di medsos