WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
WBN, BANDUNG, 2 September 2025 — Gas Air Mata, Situasi mencekam pecah di kawasan Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) ketika aparat menembakkan gas air mata hingga ke dalam area kampus, menyebabkan mahasiswa, relawan medis, dan satpam menjadi korban.
Kronologi dan Dampak Serangan
Senin, 1 September 2025 malam, setelah aksi demonstrasi di DPRD Jabar dibubarkan sekitar pukul 20.00 WIB, aparat melakukan penyisiran hingga ke kawasan Tamansari, Bandung—lokasi Unisba dan Unpas.
Diduga Aparat menembakkan gas air mata dan peluru karet hingga masuk ke dalam area kampus—memicu kepanikan.

Mahasiswa, relawan medis, dan satpam terkena dampaknya; tiga satpam dilaporkan terdampak langsung, sementara jumlah korban lainnya belum dikonfirmasi.
Data Korban
Sekitar 69 mahasiswa dan 24 pihak umum dibawa ke Kampus Unisba untuk perawatan dampak gas air mata.
Suara Mahasiswa & Media Sosial
Akun Instagram @info.mahasiswaunisba menyampaikan:
“Breaking News: Telah terjadi penyergapan oleh aparat… 3 orang satpam terkena efek… beberapa korban lain belum terkonfirmasi” dan “Situasi sekitar pukul 23.30… penembakan gas air mata… Stay safe daks!”
Video amatir menunjukkan mahasiswa berteriak:
“Woi kampus woi… Kampus Unpas woi…”
“Ditembakeun na kadie bos (ditembaknya ke arah kampus) dari bawah.”
LBH Bandung menegaskan lewat unggahan:
“Menyerang kampus berarti menyerang kebebasan akademik, demokrasi, serta hak konstitusional mahasiswa…”
Pandangan Hukum atas Tindakan Aparat
Berdasarkan Perkapolri No. 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan, gas air mata masuk pada tahap kelima, biasanya digunakan bila situasi membahayakan keselamatan. Penggunaan di kawasan kampus memunculkan pertanyaan soal proporsionalitas dan legalitas.
Tuntutan Mahasiswa dan Respons Publik
Mahasiswa mendesak aparat menghentikan tindakan represif dan segera mengembalikan kampus sebagai ruang aman akademik. Aksi solidaritas dengan tagar #ALL EYES ON BANDUNG beredar luas di media sosial.
Hingga berita ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian, TNI, maupun pihak kampus terkait kebenaran dan alasan atau pembelaan aksi penyisiran ini.
Situasi di kampus Unisba dan Unpas pada malam 1–2 September 2025 menyoroti dilema antara penegakan keamanan dan perlindungan ruang akademik. Negara diharapkan memastikan prinsip proporsionalitas dalam penggunaan kekuatan dan menghormati hak mahasiswa.
Penulis: Falfiano
Editor: FA Redaksi
Mahasiswa Amikom Rheza Sendy Pratama Tewas Usai Ikut Demo Yogyakarta
Demo Hari Ini : BEM SI Batalkan Demo di Jakarta, Aksi Susulan Digelar Besok