WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Portal warta bela negara Lampung-Pringsewu menjadi salah satu daerah di Provinsi Lampung yang memiliki potensi bencana Hidrometeorologi, khususnya angin puting beliung saat masa peralihan musim tiba dan berdasarkan data Kajian Resiko Bencana ( KRB ) Kabupaten Pringsewu, daerah rawan bencana Hidrometeorologi diwilayah tersebut semakin meluas. Sementara itu, perubahan tata kelola ruang dan wilayah serta mulai rusaknya ekosistem alam diindikasikan menjadi salah satu penyebab daerah rawan bencana diwilayah Pringsewu bertambah. Hal ini disampaikan Agus Purnomo Analis Kebencanaan Ahli Muda pada BPBD Kabupaten Pringsewu pada saat penyampaian Edukasi Kebencanaan kepada peserta Kemah Misdinar Paroki Santo Yusup Pringsewu Lampung Sabtu -Minggu (30-31/08/2025).
Merespon kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Pringsewu terus menggencarkan upaya sosialisasi dan kampanye kesadaran bencana kepada masyarakat. Dia menegaskan baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kesiap siagaan masyarakat terhadap potensi bencana.
“Siaga bencana bukan hanya menjadi tugas atau perhatian pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat sesuai amanat Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana” ucapnya.
Untuk memperluas jangkauan edukasi, BPBD Kabupaten Pringsewu juga melibatkan berbagai komunitas seperti Sekolah, Tempat Ibadah, Pemuda, dan Organisasi Masyarakat lainnya dalam menyampaikan informasi kesiapsiagaan bencana.
BPBD Pringsewu memberikan apresiasi kepada sejumlah desa yang telah menunjukkan inisiatif dengan mengalokasikan anggaran khusus untuk edukasi dan sosialisasi bencana.
Ia menyampaikan melalui dukungan ini, masyarakat desa telah dilatih menjadi relawan tangguh yang siap bertindak cepat tepat saat terjadi bencana.
Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada lembaga keagamaan, khususnya Gereja Santo Yusup Pringsewu yang telah memberi ruang dan waktu guna penyampaian Informasi dan edukasi kebencanaan kepada peserta Kemah Misdinar Paroki Santo Yusup Pringsewu.
Nang Abidin Hasan Kepala BPBD Pringsewu berharap inisiatif Gereja Santo Yusup Pringsewu ini dapat menjadi contoh bagi komunitas atau lembaga lainnya untuk turut berperan aktif dalam mitigasi dan kesiap siagaan bencana.
“Setiap orang dalam kehidupan sehari-hari memiliki potensi untuk mengalami atau terdampak bencana. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memiliki pemahaman yang baik tentang kesiap siagaan penanggulangan bencana,” ucapnya.
Sementara itu Sudarmanto Kader Bela Negara Alumni CSK Pringsewu, mengemas pembelajaran Pancasila dalam bentuk permainan dan kegiatan kreatif. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga sangat efektif. Anak-anak bisa menyebutkan sila-sila Pancasila dan memberikan contoh perilaku yang sesuai. Misalnya, ketika ditanya soal “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” mereka menjawab : “Kalau ada teman jatuh, ditolong!”
Gusi sigit.
Artikel ini masuk dalam: Berita.













