Menu

Mode Gelap
Persib Bandung Resmi Umumkan Pemain Baru, Siapa Saja ? 13 Perusahaan Tambang Dapat Hak Istimewa di Raja Ampat oleh Pemerintah Longsor Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Cirebon, 4 Tewas dan Puluhan Pekerja Tertimbun Garut Berduka: Ledakan Amunisi di Pantai Cibalong Tewaskan 11 Orang Arus Balik Lebaran 2025 Dimulai, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Breaking News:  Hari Raya Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025

Berita

Mahasiswa Unud Tewas Lompat dari Gedung, Rekan Kampus Dijatuhi Sanksi Bullying

Aninggellbadge-check


					Ilustrasi : Freepik Perbesar

Ilustrasi : Freepik

WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif :  Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.

Mahasiswa Unud tewas lompat dari gedung FISIP. Ironisnya, sejumlah rekan kampus justru mengejek korban dan kini dijatuhi sanksi oleh pihak universitas.
Mahasiswa Unud tewas lompat dari gedung FISIP. Ironisnya, sejumlah rekan kampus justru mengejek korban dan kini dijatuhi sanksi oleh pihak universitas.

DENPASAR— Insiden tragis mengguncang lingkungan Universitas Udayana (Unud) Bali setelah seorang mahasiswa berinisial TAS (22) ditemukan tewas usai melompat dari lantai empat gedung FISIP pada Rabu (15/10/2025) malam. Ironisnya, sejumlah rekan kampus justru mengejek korban lewat grup percakapan daring.

Korban Jadi Sasaran Bullying Mahasiswa

Belakangan, tangkapan layar percakapan grup WhatsApp mahasiswa Unud tersebar luas di media sosial. Dalam percakapan itu, sejumlah mahasiswa lintas fakultas seperti FISIP, FKP, dan Kedokteran terlihat menertawakan kematian TAS.
Alih-alih berduka, mereka malah mengolok korban dengan komentar yang tidak pantas dan membandingkannya dengan konten kreator Kekeyi. Unggahan ini memicu kemarahan mahasiswa lain dan masyarakat luas, yang menilai perilaku tersebut sangat tidak berempati dan mencoreng citra kampus.
Beberapa pelaku diketahui aktif di organisasi kemahasiswaan, yang semakin memperburuk pandangan publik terhadap budaya sosial di lingkungan kampus.

Unud Jatuhkan Sanksi untuk Pelaku Bullying

Pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud bertindak cepat. Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, menyatakan pihaknya telah memberikan sanksi akademik terhadap mahasiswa yang terlibat dalam aksi perundungan.
“Tadi saya sudah sampaikan kepada kaprodi, saya akan menulis surat kepada yang bersangkutan agar diberikan sanksi pengurangan nilai soft skill, dan itu hanya terbatas pada satu semester,” ujar Anom dalam siaran langsung akun Instagram @dpmfisipunud, Kamis (16/10).
Mahasiswa yang disanksi masih diperbolehkan mengikuti kuliah di semester berikutnya. Selain itu, mereka diwajibkan membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf untuk memperbaiki situasi.
“Buktinya terlalu otentik, ada screenshot-nya. Kami ingin mereka mengakui kesalahan dan belajar memperbaiki diri,” tambahnya.
Anom menegaskan, keputusan sanksi bukanlah bentuk kebencian, melainkan langkah mendidik agar mahasiswa memahami dampak dari tindakan mereka.

Korban Diduga Alami Gangguan Mental

Informasi yang beredar menyebut, korban TAS merupakan mahasiswa semester tujuh Program Studi Sosiologi. Beberapa saksi, termasuk petugas kebersihan kampus, menyebut TAS memiliki kebiasaan menyakiti diri sendiri saat menghadapi tekanan.
“Dia sering membenturkan kepala ke tembok kalau pendapatnya dianggap salah waktu diskusi sama dosen,” ungkap seorang petugas kebersihan yang enggan disebut namanya.
Pesan berantai yang beredar di kalangan mahasiswa juga menyebut TAS telah beberapa kali mencoba melompat dari gedung sebelum kejadian tragis tersebut. Hal ini memperkuat dugaan bahwa korban mengalami gangguan mental yang belum tertangani.

Seruan untuk Peduli Kesehatan Mental Mahasiswa

Kasus ini menjadi peringatan bagi dunia pendidikan tinggi untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mental mahasiswa. Banyak pihak menyerukan agar kampus menyediakan layanan konseling aktif dan memperkuat sistem pendampingan bagi mahasiswa yang menghadapi tekanan akademik atau sosial.
Insiden TAS bukan hanya tragedi kehilangan, tetapi juga refleksi serius bagi seluruh civitas akademika agar membangun lingkungan kampus yang lebih inklusif, empatik, dan peduli terhadap kesejahteraan mental.

Peringatan untuk Pembaca

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda atau orang di sekitar mengalami gejala depresi atau kecenderungan bunuh diri, segera hubungi psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental terdekat untuk mendapatkan bantuan profesional.


Kasus Bully Di Sekolah Yang Menyebakan Depresi Berat

Mahasiswa Unud Tewas Lompat dari Gedung, Rekan Kampus Dijatuhi Sanksi Bullying

WBN-Fingerprint: wartabelanegara.com-2025
Artikel ini diterbitkan pertama kali di wartabelanegara.com oleh Aninggell

Baca Lainnya

Cara Lapor ke Lapor Pak Purbaya, 15 Ribu Aduan Masuk Lewat WhatsApp

18 Oktober 2025 - 12:51 WIB

Cara Lapor ke Lapor Pak Purbaya, 15 Ribu Aduan Masuk Lewat WhatsApp

Video Kesurupan Massal Gegerkan Pabrik di Cibungbulang Bogor

17 Oktober 2025 - 23:12 WIB

Bakamla RI Gagalkan Aksi Perompakan di Perairan Kaltim, 5 Pelaku Diamankan

16 Oktober 2025 - 18:51 WIB

TNI Tewaskan 14 Anggota OPM Pimpinan Undius Kogoya di Intan Jaya, Markas Besar Dikuasai

16 Oktober 2025 - 18:15 WIB

Serma Lady Yanto Nikahkan Putri Keduanya, Teladani Nilai Sapta Marga dalam Kehidupan

12 Oktober 2025 - 21:04 WIB

Trending di Berita
Mahasiswa Unud tewas lompat dari gedung FISIP. Ironisnya, sejumlah rekan kampus justru mengejek korban dan kini dijatuhi sanksi oleh pihak universitas.
Mahasiswa Unud tewas lompat dari gedung FISIP. Ironisnya, sejumlah rekan kampus justru mengejek korban dan kini dijatuhi sanksi oleh pihak universitas.