Menu

Mode Gelap
Persib Bandung Resmi Umumkan Pemain Baru, Siapa Saja ? 13 Perusahaan Tambang Dapat Hak Istimewa di Raja Ampat oleh Pemerintah Longsor Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Cirebon, 4 Tewas dan Puluhan Pekerja Tertimbun Garut Berduka: Ledakan Amunisi di Pantai Cibalong Tewaskan 11 Orang Arus Balik Lebaran 2025 Dimulai, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Breaking News:  Hari Raya Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025

Info Kita

Jejak Sejarah Santri Penjaga NKRI oleh : Kang Oos Supyadin SE, MM Pemerhati Sejarah Dan Budaya

Abah Rohmanbadge-check


					Jejak Sejarah Santri Penjaga NKRI oleh : Kang Oos Supyadin SE, MM Pemerhati  Sejarah Dan Budaya Perbesar

WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif :  Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.

 

 

Garut — Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momentum penting untuk mengenang peran besar kaum santri dalam perjuangan merebut dan menjaga kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penghormatan atas kontribusi para santri sebagai penjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI sejak masa perjuangan hingga kini.

Dalam catatan sejarah, sebagaimana tertulis dalam buku “Diplomasi Santri” karya Arifi Saiman, santri dikenal sebagai kaum sarungan — kelompok agamis tradisionalis yang kehidupannya lekat dengan masjid, musala, pesantren, dan kitab kuning. Namun di balik kesederhanaan itu, tersimpan jiwa patriotisme tinggi yang turut mewarnai perjuangan bangsa.

Peristiwa Pertempuran Surabaya tahun 1945 menjadi saksi heroisme para santri yang berjuang mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Semangat perjuangan ini berpijak pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh K.H. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, dengan semboyan Hubbul Wathan Minal Iman — cinta tanah air adalah bagian dari iman. Fatwa ini menjadi dasar ditetapkannya Hari Santri Nasional dan menegaskan bahwa santri memiliki peran kuat dalam menjaga NKRI.

Asal-Usul dan Makna Istilah Santri

Istilah santri memiliki banyak versi asal-usulnya. Beberapa ahli mengaitkannya dengan berbagai bahasa dan budaya:

1. Bahasa Sanskerta – “Shastri”
Berarti orang yang mempelajari kitab suci. Pandangan ini diperkuat oleh ahli seperti Clifford Geertz dan C.C. Berg.

2. Bahasa Jawa Kuno – “Cantrik”
Berarti murid yang mengikuti gurunya (kyai). Pendapat ini juga dikemukakan oleh Nurcholish Madjid dalam bukunya Bilik-Bilik Pesantren (1999).

3. Bahasa Tamil
Dalam pandangan Prof. Johns, istilah santri berarti “guru mengaji”.

4. Bahasa Arab – Akronim “Santri” (سنتري)
Terdiri dari lima huruf Arab yang memiliki makna filosofis:

Sin: Pelopor kebaikan

Nun: Penerus ulama

Ta: Meninggalkan maksiat

Ra: Mencari ridha Allah

Ya: Memiliki keyakinan dan mengharap keselamatan

 

Dari masa ke masa, istilah santri terus berkembang seiring penyebaran Islam di Nusantara. Tradisi pesantren yang dipelopori oleh para Wali Songo menjadi pusat pendidikan agama dan moral. Dari sanalah lahir generasi santri yang berperan penting dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.

Peran Historis dan Kontemporer Santri Penjaga NKRI

1. Dalam Perjuangan Kemerdekaan

Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 menjadi titik awal perjuangan santri membela kemerdekaan. Seruan jihad tersebut mendorong lahirnya semangat perlawanan rakyat Surabaya yang berpuncak pada pertempuran 10 November 1945.

Pesantren juga menjadi basis perjuangan intelektual dan spiritual, tempat lahirnya nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

2. Penguatan Nilai Kebangsaan
Santri dididik dengan prinsip Hubbul Wathan Minal Iman. Pendidikan pesantren tidak hanya menanamkan ilmu agama, tetapi juga menumbuhkan cinta tanah air, persatuan, dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Kontribusi Dalam Pembangunan
Santri berperan dalam membangun karakter bangsa dengan menanamkan moral, etika, dan kepedulian sosial. Banyak santri terjun ke masyarakat untuk berdakwah, mengajar, dan memberdayakan ekonomi umat di tingkat akar rumput.

4. Membentengi NKRI dari Radikalisme
Melalui ajaran Islam moderat (wasathiyah), para santri menjadi garda terdepan dalam menolak paham radikal dan ekstrem yang mengancam keutuhan bangsa. Pesantren menjadi pusat penyebaran Islam yang damai, toleran, dan berkeadaban.

Santri: Pilar Moral Bangsa

Dengan perpaduan antara pendidikan agama yang kuat, semangat nasionalisme, dan pengabdian sosial, santri telah membuktikan diri sebagai pilar moral bangsa. Mereka tidak hanya menjaga akidah umat, tetapi juga menjaga semangat kebangsaan Indonesia.

Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2025!
Mari terus meneladani semangat juang para santri dalam menjaga keutuhan NKRI.

Rahayu.

) Penulis pernah menjadi santri di Pesantren Nurul Huda Cibodas Cikajang Garut (1988–1991) sambil menempuh pendidikan di SMAN Giriawas Cikajang.
(Red)

Artikel ini masuk dalam: Info Kita, #Berita #News, news.

WBN-Fingerprint: wartabelanegara.com-2025
Artikel ini diterbitkan pertama kali di wartabelanegara.com oleh Abah Rohman

Baca Lainnya

Cara Cek NIP PPPK Paruh Waktu 2025 di Mola BKN

6 Oktober 2025 - 13:23 WIB

Cara Cek NIP PPPK Paruh Waktu

Kemnaker Buka MagangHub 2025 untuk Lulusan Baru D3–S1

5 Oktober 2025 - 14:18 WIB

Kemnaker Buka MagangHub 2025

Pesta Rakyat – TNI Fair jelang HUT ke-80 TNI di Monas

18 September 2025 - 17:59 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 10–16 September 2025

14 September 2025 - 16:37 WIB

Kabupaten Bogor: Daftar 40 Kecamatan, 19 Kelurahan, 416 Desa

30 Agustus 2025 - 11:54 WIB

Kabupaten Bogor: Daftar 40 Kecamatan, 19 Kelurahan, 416 Desa
Trending di Berita Daerah