WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Â Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut.Gedung Klinik Utama dr. H. Rotinsulu Garut resmi diresmikan pada Kamis, 4 Desember 2025, oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, H. Nurdin Yana, M.H., yang hadir mewakili Bupati Garut. Turut hadir dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS serta Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Leli Yulini, M.M.
Pengembangan Klinik dan Potensi Menjadi Rumah Sakit
Dalam sambutannya, dr. Azhar Jaya menjelaskan bahwa klinik ini dibangun sebagai klinik utama, namun tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan menjadi rumah sakit jika kebutuhan masyarakat meningkat. Pemerintah pusat akan memberikan dukungan apabila pemerintah daerah membutuhkan bantuan kebijakan atau fasilitas tambahan.
Beliau menekankan pentingnya evaluasi kondisi kesehatan masyarakat Garut, terutama terkait angka kematian ibu dan anak. Evaluasi menyeluruh diperlukan untuk mengetahui penyebab keterlambatan penanganan, baik dari sisi rujukan maupun fasilitas di rumah sakit.
Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan
Dr. Azhar Jaya juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat berkomitmen memberikan tambahan peralatan kesehatan bagi rumah sakit, termasuk peralatan PICU/NICU. Pengiriman alat akan dilakukan ketika ruangan sudah siap, lengkap dengan dukungan pemeliharaan selama 8 tahun oleh vendor.
Ia berharap setelah masa pemeliharaan berakhir, rumah sakit daerah sudah mampu melakukan pengadaan sendiri tanpa harus bergantung pada pemerintah pusat.
Penanganan Penyakit dan Edukasi Masyarakat
Beliau menyoroti upaya pemerintah dalam menurunkan angka penyakit menular, salah satunya tuberkulosis (TB). Langkah penting yang disampaikan meliputi:
Mendeteksi penderita sejak dini.
Memberi edukasi untuk patuh minum obat selama 6 bulan.
Melibatkan PMO (Pendamping Minum Obat), misalnya karang taruna atau keluarga.
Beliau menegaskan bahwa pasien TB yang telah minum obat selama 2 minggu umumnya tidak lagi menularkan, sehingga masyarakat tidak perlu mengucilkan pasien TB.
Kebutuhan Tempat Tidur dan Penguatan Puskesmas
Ia menjelaskan bahwa idealnya setiap 1.000 penduduk membutuhkan satu tempat tidur rumah sakit. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,8 juta jiwa, Garut memerlukan ±2.800 tempat tidur. Jumlah ini masih belum tercukupi meski dengan dukungan fasilitas swasta.
Oleh sebab itu, pemerintah meningkatkan kapasitas Puskesmas, antara lain:
Pengadaan USG di Puskesmas kelas 3.
Penyediaan EKG untuk mendeteksi serangan jantung atau stroke sejak awal.
Wacana pengadaan MRI mini (0,5 Tesla) untuk diagnosis cepat stroke, yang saat ini sedang dalam tahap negosiasi harga.
Program Vaksinasi Baru
Pemerintah juga meningkatkan cakupan vaksinasi dasar dari 12 menjadi 14 jenis, termasuk:
Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks.
Vaksin tambahan untuk meningkatkan kesehatan perempuan dan anak.
Menurut beliau, peningkatan kapasitas Puskesmas penting karena 90% masyarakat sehat bergantung pada layanan kesehatan primer agar tetap sehat.(Opx)
Artikel ini masuk dalam: Berita Daerah, Informasi Seputar Garut.













