WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut, Selasa 28 Oktober 2025 — SMK Teknologi Pertanian Industri Al-Ghoniyyah Selaawi terus memperkuat komitmennya dalam membentuk generasi muda yang tangguh, kreatif, dan mandiri di bidang pertanian.
Sekolah yang berlokasi di Kampung Cikaso RT 04 RW 06, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut ini kini menjadi salah satu lembaga vokasi yang aktif mengembangkan sistem pembelajaran berbasis praktik dan kewirausahaan.
Dipimpin oleh Kepala Sekolah Rd. Bambang Heryanto, ST., Gr di bawah naungan Yayasan Al-Ghoniyyah yang diketuai oleh KH. Jujun Junaedi, sekolah ini memiliki 248 siswa dengan 17 tenaga pendidik profesional yang siap mendampingi siswa menuju kemandirian
Praktik Lapangan Pertanian Terpadu: Dari Sayuran Hingga Buah Melon
Sebagai sekolah kejuruan yang berfokus pada bidang pertanian, SMK Al-Ghoniyyah mengembangkan program pertanian terpadu yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses budidaya berbagai komoditas unggulan, seperti sayuran, buah melon, dan jamur tiram.
Penanggung jawab praktik lapangan, Abdul Kodir Jaelani, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang agar siswa memahami proses pertanian secara menyeluruh dari awal hingga pascapanen.
Kami ingin siswa terampil sejak dini, mulai dari menyiapkan media tanam, menyemai, merawat tanaman, hingga panen. Semua dilakukan langsung di lapangan agar mereka terbiasa bekerja secara profesional,” ujarnya.
Selain lahan terbuka, SMK Al-Ghoniyyah juga memiliki green house khusus untuk penanaman selada bokor (lettuce butterhead) sebagai bentuk pembelajaran pertanian berbasis teknologi modern.
Green house menjadi laboratorium hidup tempat siswa belajar mengatur suhu, kelembapan, dan sistem irigasi tetes untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi,” tambah Abdul.
Budidaya Jamur Jadi Komoditas Unggulan Kewirausahaan
Bidang kewirausahaan di SMK Al-Ghoniyyah difokuskan pada budidaya jamur tiram yang menjadi komoditas unggulan sekolah.
Melalui pendampingan Ibu Yeyen, Guru Pembimbing Bidang Kewirausahaan, siswa dilatih agar memiliki keterampilan teknis sekaligus jiwa bisnis yang siap diterapkan setelah lulus.
Kami jadikan jamur sebagai fokus utama karena mudah dikembangkan, cepat panen, dan bernilai ekonomi tinggi. Dari sini siswa belajar bukan hanya menanam, tapi juga mengelola usaha pertanian secara mandiri,” tutur Yeyen
Ia menambahkan bahwa kegiatan kewirausahaan ini juga membekali siswa dengan pengetahuan pemasaran dan pengemasan produk.
“Kami ingin siswa siap terjun ke masyarakat. Mereka belajar memproduksi, mengemas, dan memasarkan hasil panen jamur dengan konsep wirausaha yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sinergi Sekolah, Yayasan, dan Orang Tua Dorong Kemandirian Siswa
Kesuksesan program pertanian terpadu dan kewirausahaan di SMK Al-Ghoniyyah tak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak, mulai dari guru, yayasan, hingga orang tua siswa.
“Sinergi ini penting karena mendidik siswa tidak bisa dilakukan sendiri. Sekolah, guru, dan orang tua harus saling berkolaborasi demi mencetak generasi yang mandiri dan produktif,” terang Rd. Bambang Heryanto, ST., Gr., Kepala Sekolah SMK Al-Ghoniyyah.
Dengan dukungan fasilitas yang memadai dan tenaga pendidik berkompeten, SMK Al-Ghoniyyah terus berupaya menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan dunia kerja masa kini.
Pertanian Jadi Motor Ekonomi Bangsa
Melalui pendekatan pembelajaran yang menekankan praktik langsung dan kewirausahaan, SMK Teknologi Pertanian Industri Al-Ghoniyyah membuktikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi yang menjanjikan bagi generasi muda.
“Kami percaya, dengan ilmu dan semangat, pertanian bisa menjadi sektor modern yang membanggakan. Pertanian akan jadi motor ekonomi bangsa,” pungkas Ibu Yeyen, Guru Pembimbing Bidang Kewirausahaan SMK Teknologi Pertanian Industri Al-Ghoniyyah Selaawi.
(Den)
Artikel ini masuk dalam: Pendidikan & Pelatihan.


















