Menu

Mode Gelap
Helaran Budaya HJB ke-543: Bupati Bogor Rudy Tegaskan Kebangkitan Budaya & Ekonomi Israel Serang Iran: Kemlu RI Pantau 383 WNI, Status Siaga Fenomena “Strawberry Moon” Hiasi Langit Juni, Ini Makna di Baliknya 13 Perusahaan Tambang Dapat Hak Istimewa di Raja Ampat oleh Pemerintah HJB Run 2025, Ajang Silaturahmi dan Sehat Bersama Warga Bogor Indonesia vs Jepang, Timnas Garuda Bertolak ke Negeri Osaka

Bisnis

Tiga Remaja Di Cisewu Jadi Inspirasi: Menjual Jajanan Sepulang Sekolah, Tak Malu Jadi Mandiri

Abah Rohmanbadge-check


					Tiga Remaja Di Cisewu Jadi Inspirasi: Menjual Jajanan Sepulang Sekolah, Tak Malu Jadi Mandiri Perbesar

WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif :  Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.

 

Garut, 13 Oktober 2025 —Di tengah arus gaya hidup modern yang serba instan, tiga gadis remaja asal Kampung Cigentur RT 01 RW 04, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, menunjukkan teladan yang menginspirasi. Mereka adalah Syifa (17) dan Pita (16), siswi SMA Negeri 12 Garut, serta Isna (16), siswi MAN 4 Garut.

Meski masih duduk di bangku sekolah menengah, ketiganya tidak malu berjualan makanan ringan keliling selepas pulang sekolah. Sejak awal September 2025, mereka mulai menekuni usaha kecil yang mereka rintis bersama. Jenis makanan yang dijual pun beragam — mulai dari keripik kanji, makaroni, pangsit, sistik, dimsum, batagor, cilok, donat, hingga ayam geprek. Tak ketinggalan minuman segar seperti es mojito, es lumut, dan es kuwut.

Harga jualnya sangat terjangkau, berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per porsi. Mereka berkeliling di sekitar lingkungan tempat tinggalnya di Kampung Cigentur RW 04, sambil tetap menjaga waktu agar tidak mengganggu jam belajar. Sistem penjualannya sederhana: mereka mengambil stok makanan dari pemasok, menjualnya, lalu menyetor hasilnya. Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual yang mereka atur sendiri.

Dalam sepekan, omset kotor usaha kecil mereka bisa mencapai Rp200.000 — angka yang cukup berarti bagi pelajar seusia mereka. Namun, bagi Syifa, Pita, dan Isna, nilai utama dari kegiatan ini bukan sekadar uang, melainkan belajar mandiri, berani berusaha, dan tidak gengsi bekerja keras.

Selain berjualan, ketiganya juga aktif di organisasi Karang Taruna Bakti Nusa, tempat mereka belajar kepemimpinan dan kegiatan sosial di lingkungan sekitar. Semangat pantang menyerah mereka menjadi inspirasi bagi banyak remaja di Cisewu — bahwa menjadi muda bukan alasan untuk bermalas-malasan, tapi justru saat terbaik untuk berkarya.

“Yang penting halal dan bisa bantu orang tua, kami senang bisa belajar usaha kecil-kecilan,” ujar Syifa dengan senyum malu-malu saat ditemui di sela waktu jualannya.

Kisah tiga gadis muda ini menjadi contoh nyata bahwa kemandirian tidak harus menunggu dewasa. Dengan semangat, kerja keras, dan kejujuran, mereka berhasil menanamkan nilai penting: bahwa gengsi tidak akan pernah membawa kita pada kemandirian, tapi kerja nyata akan membuka masa depan yang lebih baik.

(Jajang ab)

WBN-Fingerprint: wartabelanegara.com-2025
Artikel ini diterbitkan pertama kali di wartabelanegara.com oleh Abah Rohman

Baca Lainnya

BUMS Dalam Memenuhi Kebutuhan Alutsista TNI

3 Agustus 2023 - 22:42 WIB

img-20230803-wa0057

Introducing PT Danakirti Media Groups

25 April 2022 - 02:25 WIB

Introducing

Kalbe Nutritionals Gandeng WIR Group, Wujudkan Perusahaan Ke Dunia Metaverse

29 Maret 2022 - 08:59 WIB

KALBE Nutritionals Gandeng WIR Group, Wujudkan Perusahaan Ke Dunia Metaverse

Qiscus Luncurkan App Center Untuk Bantu Kegiatan Bisnis

3 Februari 2022 - 15:46 WIB

Qiscus

Paper.id Luncurkan E-Materai Untuk Transaksi Invoice

3 Februari 2022 - 15:33 WIB

e32c3d0c-6300-4fbf-82f5-e723ec5dfff1
Trending di Berita Nasional