WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Â Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Aksi Unjuk Rasa Warnai Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat di Makassar, Ormas Lain Turun dengan Tuntutan Berbeda
Makassar, [01/12/2025] – Sebuah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Forum Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa/Peduli Rakyat Papua (FSPM-PRP) mewarnai Kota Makassar pada tanggal 1 Desember 2025. Aksi ini terkait dengan deklarasi kemerdekaan bangsa Papua Barat tahun 2025. Sekitar 70 orang yang tergabung dalam FSPM-PRP, dengan koordinator lapangan (Jendlap) bernama Fergil, menggelar aksi di Jl. Lanto Dg Passewang, Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Makassar, mulai pukul 08.00 WITA.
Massa aksi FSPM-PRP melakukan orasi secara bergantian menggunakan megaphone, mengibarkan bendera KNPB dan AMP, serta membentangkan spanduk dan pamflet dengan berbagai tuntutan, di antaranya:
– Memberikan hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa West Papua.
– Menarik seluruh militer organik dan non-organik dari tanah Papua.
– Menutup PT Freeport, BP LNG Tangguh, serta seluruh perusahaan di tanah Papua.
– Membuka akses bagi jurnalis lokal, nasional, maupun internasional ke Papua.
– Mengusut dan menuntaskan seluruh kasus pelanggaran HAM di Papua.
– Membebaskan seluruh tahanan politik Papua.
– Menghentikan kekerasan terhadap perempuan.
– Menghentikan diskriminasi rasial terhadap orang Papua.
– Mencabut UU OTSUS Jilid II.
– Menghentikan pemekaran DOB di Papua.
– Menghentikan program transmigrasi.
– Menghentikan proyek strategi nasional.
– Mendukung penuh kemerdekaan Palestina, West Sahara, Kanaky, dan Catalonia.
Massa aksi memulai long march dari asrama Kamasan 4 Cendrawasi menuju Monumen Mandala, namun dihadang oleh pihak kepolisian sehingga aksi dilakukan di Jl. Lanto Daeng Pasewang.
Pada pukul 08.35 WITA, sekitar 50 orang dari gabungan ormas, dengan koordinator lapangan (Jendlap) bernama Anto, tiba di lokasi yang sama. Mereka melakukan orasi dengan tuntutan menolak pergerakan mahasiswa Papua.
Kegiatan yang dilakukan oleh gabungan ormas ini meliputi:
– Orasi secara bergantian menggunakan toa.
– Mengibarkan bendera merah putih.
– Membakar ban bekas di badan jalan Lanto Dg Pasewang.
– Membentangkan spanduk dan pamflet dengan tuntutan:
– Papua tetap Indonesia.
– NKRI harga mati, stop tindakan rasisme di seluruh Indonesia.
– Membangun Indonesia di atas bunga perdamaian.
Sempat terjadi ketegangan antara massa FSPM-PRP dengan aparat keamanan pada pukul 10.58 WITA, karena massa aksi mencoba menerobos untuk mendatangi ormas. Namun, situasi berhasil dikendalikan dan kembali kondusif pada pukul 11.05 WITA.
Massa FSPM-PRP kemudian bergeser ke depan asrama Kamasan 4 Cendrawasi dan melanjutkan orasi. Dandim 1408/Mks beserta perwira staf tiba di lokasi aksi pada pukul 11.25 WITA dan meninggalkan lokasi pada pukul 12.37 WITA.
Pada pukul 13.17 WITA, massa FSPM-PRP mencoba memancing gabungan ormas sehingga kembali terjadi ketegangan, namun situasi berhasil diredam. Pembacaan sikap dilakukan oleh Fergil (Jendlap) pada pukul 13.40 WITA
Seluruh rangkaian kegiatan aksi selesai pada pukul 14.00 WITA dengan aman dan tertib. Pihak kepolisian terus berjaga untuk memastikan situasi tetap kondusif.
[Publish by (Dewi wati
Artikel ini masuk dalam: Berita.












