WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Jakarta, 1 September 2025, Demo hari ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memutuskan untuk tidak menggelar aksi demonstrasi di Jakarta pada Senin, 1 September 2025.
Keputusan ini diambil setelah menimbang kondisi lapangan yang dinilai tidak kondusif, sehingga dikhawatirkan aspirasi mahasiswa justru tenggelam di tengah situasi yang tak terkendali.
BEM SI Urungkan Demo di Jakarta
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menegaskan keputusan pembatalan dilakukan demi menjaga efektivitas perjuangan.
“Untuk wilayah Jakarta, karena melihat kondisi yang sangat buruk, kami memastikan kami tidak turun hari ini,” ujarnya.

Ikram menambahkan, meski aksi di Jakarta dibatalkan, perjuangan mahasiswa tidak berhenti. BEM SI akan lebih hati-hati menentukan lokasi dan waktu pelaksanaan agar aspirasi tetap tersampaikan secara utuh.
“Kita masih mencoba melihat kondisi, supaya segala bentuk tuntutan dan aspirasi ini bisa tersampaikan dengan baik,” lanjutnya.
Aksi Susulan Bertajuk Indonesia (C)emas Jilid II
Koordinator Aliansi BEM SI, Muzammil Ihsan, memastikan aksi lanjutan bertajuk Indonesia (C)emas Jilid II 2025 akan tetap digelar Selasa, 2 September 2025. Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari demonstrasi pada Juli lalu yang dihadiri ribuan mahasiswa.
Saat itu, perwakilan mahasiswa menyerahkan bundel tuntutan berisi 11 poin kepada pemerintah. Wamensesneg Juri Ardiantoro hadir menerima tuntutan tersebut mewakili Presiden Prabowo Subianto.
Isi 11 Tuntutan BEM SI
BEM SI sebelumnya mengajukan 11 poin tuntutan yang mereka sebut sebagai bagian dari gerakan Indonesia (C)emas 2025. Beberapa di antaranya:
1. Penolakan Politisasi Sejarah
Mahasiswa menolak segala bentuk pengaburan sejarah demi kepentingan elit politik.
2. Revisi Pasal Bermasalah
Mereka mendesak peninjauan kembali sejumlah pasal kontroversial dalam RUU, termasuk Pasal 93, 145 ayat 1, 6 ayat 1, 106 ayat 1, 106 ayat 4, 23, dan Pasal 93 ayat 5c.
3. Transparansi Perjanjian Bilateral
BEM SI meminta pemerintah terbuka terkait perjanjian antarnegara yang menyangkut kepentingan ekonomi nasional.
4. Audit Izin Pertambangan
Mahasiswa menuntut audit menyeluruh terhadap izin tambang, termasuk penindakan praktik *illegal mining*.
5. Penolakan Penempatan Militer di Aceh
Mereka menolak pembangunan lima batalion baru di Aceh serta menuntut transparansi jumlah personel sesuai MoU Helsinki.
6. Penolakan Pengadilan Militer di Kampus
Tuntutan agar pemerintah membatalkan rencana pembangunan pengadilan militer di lingkungan perguruan tinggi.
7. Cabut UU TNI
Mahasiswa menolak segala bentuk represi militer dan meminta pencabutan UU TNI.
8. Kebebasan Aktivis
BEM SI meminta transparansi hukum dan pembebasan aktivis yang masih berstatus tersangka.
9. Penolakan Aktivitas LGBT
Mereka menuntut regulasi tegas untuk melarang promosi LGBT yang dianggap bertentangan dengan nilai agama dan budaya.
10. Tolak Dwifungsi Jabatan
Mahasiswa menolak praktik rangkap jabatan sipil-militer yang merusak profesionalisme birokrasi.
11. Sahkan RUU Perampasan Aset
Pemerintah dan DPR didesak segera mengesahkan regulasi ini untuk memperkuat pemberantasan korupsi.
Sejumlah Aksi Tetap Digelar di Jakarta
Walau BEM SI batal turun ke jalan, sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat tetap menggelar aksi di Jakarta pada Senin. Berdasarkan catatan Polres Metro Jakarta Pusat, beberapa titik aksi tersebar di wilayah Tanah Abang, Gambir, Senen, Menteng, hingga Sawah Besar.
Daftar Lokasi dan Isu Aksi
1. Gedung DPR/MPR RI: Aliansi BEM Tangerang Selatan menuntut penyelesaian pelanggaran HAM 1998, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga penolakan RUU KUHAP.
2. Depan Kemendikti Saintek: Mantan dosen Universitas Muhammadiyah Madiun soroti kasus dugaan ijazah ilegal tahun 2022.
3. Puslapdik: Koalisi Mahasiswa Nusantara (Kamnas) tuntut pengusutan dugaan korupsi beasiswa.
4. Silang Selatan Monas: LBH DPD KNPI DKI bersama massa menyoroti kasus tewasnya pengemudi ojol akibat rantis Brimob; PP PMKRI menuntut pencopotan Kapolri dan pembatalan program makan bergizi gratis.
5. Depan Sat Brimob Polda Metro Jaya: Kelompok Bangun Indonesia Maju menyoroti tindakan represif aparat.
6. Menteng: Komunitas Pemantau Korupsi desak pemeriksaan kader Nasdem terkait dugaan korupsi program biskuit balita.
7. Sawah Besar: Gempar tuntut pengusutan korupsi penyelenggaraan haji; Gerakan Muda Anti Korupsi desak evaluasi kinerja BPS.
Dinamika Gerakan Mahasiswa
Pembatalan aksi BEM SI di Jakarta tidak berarti gerakan mahasiswa melemah. Justru, aksi susulan pada Selasa diprediksi menjadi gelombang besar dengan fokus tuntutan yang lebih tajam. Publik menantikan apakah pemerintah akan merespons 11 poin tuntutan mahasiswa yang hingga kini belum mendapat tindak lanjut konkret.
Penulis: Falfinao
Editor: Fa Redaksi
Sumber Berita: kompilasi kompas
Aksi Unjuk Rasa Indonesia Disorot Dunia
Rupiah Melemah Ke Rp16.499 Di Tengah Aksi Demo
Rantis Brimob Tabrak Ojol di Demo, Publik Geram dan Tagar Viral