WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Sidoarjo, 2 Oktober 2025 — Evakuasi Ponpes Al Khoziny : Tim SAR gabungan memutuskan mengerahkan alat berat dalam pencarian korban ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Keputusan ini diambil setelah tidak lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.
Evakuasi Memasuki Tahap Alat Berat
Kepala BNPB Suharyanto menegaskan bahwa keluarga korban telah menyetujui penggunaan alat berat. Mereka menandatangani berita acara sebagai bentuk persetujuan agar proses evakuasi bisa berjalan lebih cepat.
“Keluarga korban sudah sepakat dan meminta kami melanjutkan operasi SAR menggunakan alat berat. Mereka sudah menandatangani berita acara,” kata Suharyanto dalam keterangan resmi, Kamis (2/10/2025).
Sebelumnya, tim SAR gabungan masih mengutamakan evakuasi manual demi menjaga keselamatan korban maupun penyelamat. Namun, kondisi bangunan yang rapuh membuat proses ini semakin berisiko.
Data Terbaru Korban Ambruknya Ponpes
Menurut BNPB, hingga Kamis sore total 108 korban sudah berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut:
- 30 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
- 73 korban sudah diperbolehkan pulang.
- 5 korban dinyatakan meninggal dunia.
- 58 korban lainnya masih dalam pencarian.
Tim SAR menegaskan kehati-hatian tetap menjadi prioritas, meski pencarian kini melibatkan alat berat.
Kisah Dramatis Evakuasi Korban Selamat
Rintihan dari Celah Reruntuhan
Proses evakuasi beberapa santri berhasil dilakukan secara dramatis. Kepala DPKP Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani, menceritakan bahwa suara rintihan korban sempat terdengar dari celah kecil reruntuhan.
Dengan bantuan kamera dan live detector, tim berhasil menemukan posisi tiga santri bernama Yusuf, Haical, dan Deni. Yusuf berhasil dievakuasi terlebih dahulu, sementara penyelamatan Haical berlangsung penuh tantangan karena tubuhnya terjepit material beton.
Haical Bertahan 72 Jam
Santri bernama Syehlendra Haical R.A (13) akhirnya bisa diselamatkan setelah lebih dari 72 jam terjebak. Ia berhasil dievakuasi pada Kamis pukul 15.10 WIB dalam kondisi hidup meski lemah.
“Kondisi Haical sangat sulit karena punggungnya terjepit dan tertutup bordes. Namun, ia akhirnya berhasil diselamatkan,” terang Laksita Rini.
Haical langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo untuk menjalani perawatan intensif. Sebelumnya, Yusuf (16) juga berhasil dievakuasi setelah memberi respons dari balik reruntuhan beton.
Kesaksian Basarnas di Lapangan
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyebut timnya harus merayap di lubang berdiameter 60 cm dengan kedalaman 80 cm untuk menjangkau korban.
“Medan sangat sulit. Personel bahkan harus tengkurap berjam-jam untuk mencapai korban,” ujar Yudhi.
Duka dan Harapan Keluarga Korban
Hingga hari keempat, keluarga korban masih berkumpul di posko darurat. Beberapa terlihat menangis, sementara yang lain mencoba tegar menunggu kabar.
M Syukur, ayah dari Royhan Mustofa (17), salah satu santri yang belum ditemukan, mengaku pasrah meski masih berharap mukjizat.
“Apapun hasilnya saya pasrah, yang penting cepat ditemukan,” ujarnya.
Keluarga korban juga diminta memberikan sampel DNA untuk membantu proses identifikasi. Langkah ini menjadi antisipasi jika korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
BNPB mencatat sebanyak 90 korban berhasil menyelamatkan diri dengan luka-luka. Selain itu, 13 orang lainnya dievakuasi dalam kondisi luka berat dan ringan. Para korban kini dirawat di tujuh rumah sakit, termasuk RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya, hingga RSUD dr M Soewandhie Surabaya.
Doa dan Solidaritas Terus Mengalir
Di tengah upaya evakuasi, doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai pihak. Kehadiran relawan, tenaga medis, serta aparat gabungan menjadi bukti solidaritas masyarakat menghadapi musibah besar ini.
Setiap detik suara dari balik reruntuhan memberi harapan, meski kenyataan pahit juga tak bisa dihindari. Bagi keluarga Ponpes Al Khoziny, musibah ini menjadi ujian berat yang hanya bisa dilewati dengan kesabaran, doa, dan gotong royong. (Fahri)
Longsor di Dramaga, Rumah Murki Ambruk dengan Kerugian Capai Rp 30 Juta
Bupati Bogor Tinjau Tragedi Ambruknya Majelis Taklim Ciomas
Artikel ini masuk dalam: Berita, Berita Utama, Peristiwa, #Sidoarjo #PonpesAlKhoziny #EvakuasiKorban #BNPB #SAR #Bencana, Evakuasi, Evakuasi Korban, Musibah, News, Tragedi Musibah Kecelakaan dan Bencana.