Gubernur Malut Sherly Tjoanda Kunjungi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
“Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Kunjungi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Subang: Dialog Hangat, Candaan Lucu, hingga Cerita Omzet Tukang Sate”
WARTA BELA NEGARA | Subang, Sebuah momen menarik dan penuh kehangatan terjadi di Lembur Pakuan, kediaman pribadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Kabupaten Subang. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, berkunjung langsung untuk melakukan pertemuan tidak resmi yang sarat keakraban, dialog santai, hingga perbincangan kuliner yang sukses membuat sang gubernur dari timur Indonesia tersebut melongo.
Kedatangan Sherly Tjoanda Laos ke Jawa Barat dilakukan dalam rangka kunjungan kerja informal sekaligus menjajaki peluang kolaborasi antardaerah. Namun, suasana yang tercipta begitu cair dan bersahabat, jauh dari kesan protokoler. Dedi Mulyadi menyambut Sherly dengan mengajaknya berjalan santai menyusuri hamparan sawah di sekitar kediamannya, sambil mengenalkan kekayaan budaya, kuliner, dan suasana pedesaan Jawa Barat.
Salah satu momen yang menjadi sorotan publik adalah ketika Dedi Mulyadi menceritakan bahwa omzet tukang sate di dekat rumahnya bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam satu hari.
“Itu ramai, ada tukang sate,” ujar Dedi dalam video yang diunggah di Instagram resminya, @dedimulyadi71.
“Iya tadi saya mau ke sini ramai banget. Itu bukan dari sini ya?” tanya Sherly penasaran.
“Bukan, orang Jakarta, orang mana-mana. Ke sini aja ikut jalan kaki. Penginnya ketemu saya, tapi sayanya selalu pergi,” jawab Dedi sambil tersenyum.
Tak berhenti di situ, Dedi kemudian mengungkap bahwa tukang sate tersebut bisa meraup omzet fantastis.
“Jadi Sabtu-Minggu itu dia dapat Rp150 juta sampai Rp200 juta,” ungkap Dedi.
Sherly yang mendengar hal itu langsung kaget dan tampak melongo. “Per? Sehari?” tanyanya dengan ekspresi tidak percaya.
“Sehari. Kalau di sini biasa. Jabar itu tingkat kulinernya tinggi,” jawab Dedi tenang.
Tak lama kemudian, Dedi kembali menambahkan bahwa dulu, ada tukang sate yang berhasil memperoleh omzet hingga Rp1 miliar per hari setelah dibantu proses branding oleh dirinya saat menjabat Bupati Purwakarta.
Momen lain yang tak kalah menarik adalah ketika keduanya menikmati suasana senja di tepi sawah. Dengan mengenakan pakaian senada berwarna putih, mereka tampak akrab sambil saling bertukar cerita. Ketika Dedi menanyakan perbandingan panasnya cuaca antara Jawa Barat dan Maluku Utara, Sherly menjawab cepat, “Lebih panas di Malut.”
Jawaban itu segera ditimpali oleh candaan khas Dedi Mulyadi yang membuat Sherly tersipu.
“Malut tuh panas, tapi bisa menghasilkan Gubernur yang putih sih, kinclong,” ucapnya sambil tertawa.
Sherly pun tertawa kecil dan menjawab, “Pakai topi selalu.”
Kebersamaan keduanya menunjukkan keharmonisan lintas daerah serta semangat persatuan yang kental antar kepala daerah di Indonesia, terlepas dari latar belakang partai maupun wilayah.
PROFIL LENGKAP: Sherly Tjoanda Laos, Gubernur Maluku Utara yang Tegas, Hangat, dan Visioner
Nama Lengkap: Sherly Tjoanda Laos
Tempat, Tanggal Lahir: 8 Agustus 1982
Jabatan: Gubernur Maluku Utara (2025–sekarang)
Kehidupan Pribadi
Sherly Tjoanda menikah dengan politikus Benny Laos pada 28 Mei 2005. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga anak:
- Edbert Laos (lahir 11 Maret 2006)
- Edelyn Laos (lahir 18 April 2007)
- Edrick Laos (lahir 8 Juli 2009)
Kehidupan rumah tangganya dikenal harmonis, dan ia kerap mendampingi sang suami dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Namun, cobaan berat datang ketika Benny Laos meninggal dunia akibat kecelakaan perahu cepat pada 12 Oktober 2024.
Sherly menempuh pendidikan sarjana di Universitas Petra Surabaya, jurusan International Business Management. Ia melanjutkan pendidikan dalam program double degree di Inholland University, Belanda, dan lulus pada tahun 2004. Latar belakang akademiknya membentuk keahlian dalam bidang bisnis, manajemen, serta kepemimpinan publik.
Sherly aktif dalam kegiatan sosial jauh sebelum menjabat gubernur. Ia adalah Ketua Yayasan Bela Peduli, organisasi yang bergerak dalam pemberdayaan anak yatim dan kaum dhuafa. Ia juga menjabat sebagai Ketua DPD HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Maluku Utara, berperan penting dalam membina petani dan pengembangan sektor agrikultur.
Setelah wafatnya sang suami, delapan partai politik yang sebelumnya mengusung Benny Laos justru mendorong Sherly maju dalam Pilgub Maluku Utara 2024. Ia berpasangan dengan Sarbin Sehe dan berhasil memenangkan pemilihan.
Sherly dilantik pada 20 Februari 2025 dalam acara pelantikan serentak kepala daerah se-Indonesia. Ia mendapat kehormatan mewakili seluruh kepala daerah beragama Katolik dalam momen bersejarah tersebut.
Pertemuan antara Sherly Tjoanda dan Dedi Mulyadi bukan sekadar silaturahmi, tetapi mencerminkan pentingnya sinergi antar daerah dalam membangun bangsa. Kedua pemimpin ini menunjukkan bahwa kepemimpinan bisa dekat dengan rakyat, sederhana, dan menginspirasi.
“Indonesia ini luas, beragam, dan kaya. Dan dari pertemuan-pertemuan sederhana seperti ini, muncul harapan dan ide-ide besar untuk bangsa,” ungkap Sherly di akhir kunjungannya.(*)
Editor: Aninggel
Gubernur Jabar Larang RSUD Tolak dan Tahan Pasien Karena Alasan BPJS
Viral Remaja Aura Cinta Debat dengan Gubernur Dedi Mulyadi
