WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Â Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Oleh : Kang Oos Supyadin SE MM, Pemerhati Kebijakan Publik
Garut-14 November 2025
Mengutip sebuah hadits yang diriwayat Abu Daud dan Ibnu Hibban, bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila seorang pemimpin menjalankan urusan rakyatnya dengan adil, maka itu lebih baik daripada ia melaksanakan shalat sunnah seribu rakaat”. Hadits ini sangat dipercaya sebagai peringatan penting dalam ajaran Islam mengenai tanggung jawab seorang pemimpin.
Hadits diatas menekankan bahwa keadilan dalam memimpin adalah atribut yang sangat ditekankan dan memiliki nilai lebih tinggi daripada ibadah individu, walaupun ibadah tersebut adalah shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Keberadaan seorang pemimpin yang adil sangat krusial di tengah-tengah rakyatnya.
Keadilan yang dimaksudkan tidak hanya berarti menerapkan hukum secara sama kepada semua orang, tetapi juga memahami konteks dan kebutuhan rakyatnya. Pemimpin yang adil akan berusaha untuk memutuskan setiap permasalahan dengan bijaksana dan menegakkan kebenaran tanpa pandang bulu.
Merujuk kepada keterangan diatas maka keadilan pemimpin sering dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam membangun kepercayaan rakyat yang kuat. Ketika rakyat merasa pemimpin mereka bertindak adil, tidak memihak, dan memperlakukan semua orang secara setara di bawah hukum, hal itu memupuk rasa aman, legitimasi, dan loyalitas terhadap kepemimpinan dan institusi pemerintah.
Oleh karenanya, terdapat beberapa alasan mengapa keadilan pemimpin sangat penting bahkan menjadi puncak kepercayaan rakyat, antara lain :
1. Legitimasi dan akuntabilitas: Keadilan memastikan bahwa kekuasaan digunakan secara sah dan bertanggung jawab, bukan untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
2. Stabilitas sosial dan kohesi: Perasaan diperlakukan adil mengurangi ketegangan sosial, konflik, dan keresahan, mempromosikan persatuan di antara beragam kelompok masyarakat.
3. Kepatuhan dan kerjasama: Warga lebih cenderung mematuhi hukum dan kebijakan pemerintah serta bekerja sama dalam inisiatif publik jika mereka percaya sistemnya adil.
4. Persepsi integritas: Keadilan adalah indikator utama integritas dan etika kepemimpinan, yang secara langsung memengaruhi seberapa besar masyarakat mempercayai janji dan tindakan pemimpin.
Singkat kata bahwa pemimpin bertindak adil adalah landasan penting bagi hubungan yang sehat dan fungsional antara pemerintah dan rakyatnya.
Hadirnya sosok Jenderal Prabowo Subianto yang kini menjadi presiden pastinya rakyat menaruh harapan tertinggi untuk terwujudnya keadilan di tengah tatanan berbangsa dan bernegara, yang mana Bapak Presiden Prabowo tidak mengulang kembali apa yang menjadi catatan cacatnya kepemimpinan Indonesia selama ini.
Rahayu
penulis aktif juga dalam Dewan Adat Kabupaten Garut (DAKG), Dewan Kebudayaan Jawa Barat dan pengurus Forum Pengkajian Pengembangan Garut Selatan (FPPGS)
(Djuanda)







