WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif : Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.
Garut, 18 Oktober 2025 — Warga Kampung Cihideung, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, menggelar protes ke kantor desa setelah mengetahui proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun anggaran 2024 tidak dibangun sesuai lokasi perizinan.
Proyek SPAM yang seharusnya dibangun di Kampung Cihideung RT 01/RW 01 justru dialihkan ke Kampung Neundeut RT 05/RW 01. Warga menilai tindakan tersebut melanggar ketentuan dan legalitas surat perizinan yang telah disahkan sebelumnya.
Sejumlah warga mendatangi kantor desa untuk meminta penjelasan dari perangkat desa, khususnya Kaur yang bertanggung jawab atas pengelolaan proyek tersebut. Dalam pertemuan itu, pihak kaur disebut menyampaikan bahwa masyarakat harus membeli sendiri pipa atau viva air untuk menyalurkan air bersih dari toren desa.
Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan dari warga.
“Kenapa warga harus beli viva sendiri, padahal sudah ada anggaran untuk saluran air? Seharusnya tinggal dipasang sesuai perencanaan awal,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.
Warga Kampung Cihideung kini mengalami krisis air bersih, sementara sumber air dari proyek SPAM justru disebut dialirkan ke sawah milik pribadi perangkat desa. Mereka mendesak agar aparat desa bersikap adil dan memindahkan kembali sumber air bersih ke lokasi semula sesuai izin.
Masyarakat juga meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum turun tangan untuk memeriksa dugaan penyalahgunaan wewenang dan potensi kerugian negara dari proyek tersebut.
“Warga hanya ingin haknya dikembalikan. Air bersih itu kebutuhan dasar,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.
(Jajang ab)
Artikel ini masuk dalam: Unjuk Rasa, news, Berita Terkini Terbaru, Informasi Seputar Garut.