Menu

Mode Gelap
Persib Bandung Resmi Umumkan Pemain Baru, Siapa Saja ? 13 Perusahaan Tambang Dapat Hak Istimewa di Raja Ampat oleh Pemerintah Longsor Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Cirebon, 4 Tewas dan Puluhan Pekerja Tertimbun Garut Berduka: Ledakan Amunisi di Pantai Cibalong Tewaskan 11 Orang Arus Balik Lebaran 2025 Dimulai, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Breaking News:  Hari Raya Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025

Daerah

Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan

verified

Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan Perbesar

WBN- WARTABELANEGARA.COM | Objektif - Informatif - Edukatif :  Berita Terkini, Terbaru , Terpercaya.

Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan   Warta Bela Negara.com ,2 Oktober2025__Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi
Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan   Warta Bela Negara.com ,2 Oktober2025__Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi

Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan

 

Warta Bela Negara.com ,2 Oktober2025__Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi bagi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Namun, pelaksanaan di Kabupaten Agam menuai sorotan. Pasalnya, sembilan dapur MBG yang sudah berjalan di daerah ini ternyata tidak melibatkan tenaga ahli gizi maupun koordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan setempat.

Kondisi tersebut dinilai sangat disayangkan karena MBG seharusnya bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga memastikan menu yang disajikan benar-benar memenuhi standar gizi seimbang. Tanpa kehadiran ahli gizi, dikhawatirkan menu yang diberikan kurang tepat dan tidak memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesehatan masyarakat.

Beberapa pihak menyampaikan bahwa dapur MBG di Kabupaten Agam saat ini lebih banyak dijalankan secara teknis oleh kelompok masyarakat dan pihak ketiga. Walaupun semangatnya patut diapresiasi, namun minimnya pendampingan dari tenaga profesional di bidang gizi bisa berpotensi menurunkan kualitas program.

Menurut informasi yang berkembang, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam belum sepenuhnya dilibatkan dalam perencanaan maupun pengawasan menu yang disediakan oleh dapur MBG. Padahal, koordinasi lintas sektor sangat penting agar program ini sesuai dengan tujuan utama yakni perbaikan status gizi masyarakat.

Praktisi kesehatan menilai, keberadaan ahli gizi di setiap dapur MBG mutlak diperlukan. Dengan adanya tenaga ahli, setiap menu bisa dirancang sesuai kebutuhan kalori, protein, vitamin, dan mineral bagi penerima manfaat. Tanpa perhitungan matang, program bisa kehilangan arah dan hanya sebatas penyediaan makanan tanpa nilai gizi yang optimal.

Sejumlah tokoh masyarakat juga mengungkapkan keprihatinan. Mereka menilai pemerintah seharusnya lebih serius dalam melibatkan instansi terkait. Jika Dinas Kesehatan dan ahli gizi tidak dilibatkan, maka keberlangsungan program berpotensi tidak efektif, bahkan bisa menimbulkan pemborosan anggaran.

Selain itu, pengawasan terhadap pelaksanaan dapur MBG juga dianggap masih lemah. Tanpa adanya standar gizi yang jelas, menu yang disajikan bisa sangat berbeda antara satu dapur dengan dapur lainnya. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan ketidakmerataan manfaat bagi masyarakat penerima.

Aktivis sosial di Agam menyebut, program MBG bukan sekadar proyek penyediaan makanan, tetapi investasi jangka panjang untuk generasi sehat dan produktif. Oleh sebab itu, ketidakhadiran ahli gizi dalam dapur MBG adalah sebuah kekurangan serius yang perlu segera dibenahi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam dr.Hendri Rusdian saat di hubungi via Phonecel menyampaikan, Akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan dapur MBG  Dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan tenaga ahli gizi, kualitas menu bisa lebih terjamin, serta tujuan utama program dapat tercapai secara maksimal.

Ke depan, publik berharap agar pemerintah pusat maupun daerah tidak hanya fokus pada jumlah dapur MBG yang dibuka, tetapi juga pada kualitas penyajian makanan yang benar-benar sehat dan bergizi. Karena pada akhirnya, yang diharapkan dari program ini adalah peningkatan kesehatan masyarakat, bukan sekadar pemenuhan formalitas belaka.

(***)

Artikel ini masuk dalam: Daerah.

WBN-Fingerprint: wartabelanegara.com-2025
Artikel ini diterbitkan pertama kali di wartabelanegara.com oleh redaksi sumbar

Facebook Telegram Pinterest WhatsApp Copy Link

Ketua Umum Banteng Komando Dan Staf Pengurus Perkuat Solidaritas dengan Penyerahan KTA Di Setiap Kunjungan 13 Koramil Kodim 1408/MKS

20 November 2025 - 22:10

Paparan Kinerja Posyandu RW 12 dan Program Kesehatan Lansia

Paparan Kinerja Posyandu RW 12 dan Program Kesehatan Lansia

14 November 2025 - 22:21

Koramil 1408-05/Mariso dan Banteng Komando Patroli Bersama dan Jaga Keamanan Wilayah di Mariso

5 November 2025 - 23:26

Verifikasi KRL RW 12 Puspa Raya Bojong Baru

Verifikasi KRL RW 12 Puspa Raya Bojong Baru Dorong Lingkungan Bersih

3 November 2025 - 21:19

Ada Apa Di Dinas Kesehatan Garut Menghindar Saat Dikonfirmasi Media Terkait Program Digitally Enabled District (DED)

29 Oktober 2025 - 18:28

Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan   Warta Bela Negara.com ,2 Oktober2025__Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi
Sangat Disayangkan, 9 Dapur MBG Kabupaten Agam Tidak Melibatkan Ahli Gizi dan Koordinasi dari Dinas Kesehatan   Warta Bela Negara.com ,2 Oktober2025__Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi