Menu

Mode Gelap
Persib Bandung Resmi Umumkan Pemain Baru, Siapa Saja ? 13 Perusahaan Tambang Dapat Hak Istimewa di Raja Ampat oleh Pemerintah Longsor Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Cirebon, 4 Tewas dan Puluhan Pekerja Tertimbun Garut Berduka: Ledakan Amunisi di Pantai Cibalong Tewaskan 11 Orang Arus Balik Lebaran 2025 Dimulai, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Breaking News:  Hari Raya Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Tanggal 31 Maret 2025

Berita Internasional

Autopsi Konfirmasi Kematian Zara Qairina akibat Cedera Otak

badge-check

					Autopsi Konfirmasi Kematian Zara Qairina akibat Cedera Otak Perbesar

WARTA BELA NEGARA, SABAH, 14 Agustus 2025 – Autopsi ulang terhadap jenazah Zara Qairina Mahathir (13) mengonfirmasi penyebab kematiannya adalah cedera otak traumatis parah. Kasus kematian siswi SMKA Tun Datu Mustapha ini memicu kehebohan nasional dan memaksa kepolisian membentuk tim investigasi khusus untuk mengusut dugaan perundungan hingga penanganan awal yang dinilai janggal.

Kronologi Penemuan Zara Qairina

Zara Qairina ditemukan tak sadarkan diri pada 16 Juli 2025 di area drainase asrama sekolahnya di Sabah. Saat itu, kondisi korban sangat kritis dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth I. Meski mendapat perawatan intensif, nyawanya tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pada 17 Juli 2025.

Awalnya, kematian Zara disebut akibat jatuh dari lantai tiga asrama. Namun, kecurigaan mulai muncul ketika pihak keluarga, khususnya sang ibu, Noraidah Lamat, menemukan memar-memar mencurigakan saat memandikan jenazah. Temuan ini mendorong desakan untuk melakukan autopsi ulang.

Autopsi Ulang dan Temuan Forensik

Pada 8 Agustus 2025, Kejaksaan Agung Malaysia memerintahkan pembongkaran makam Zara untuk dilakukan autopsi ulang. Proses tersebut berlangsung selama dua hari dan dipimpin tim forensik di RS Queen Elizabeth I.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa Zara meninggal akibat cedera otak traumatis parah disertai ensefalopati hipoksia-iskemik, yaitu kerusakan otak akibat kekurangan oksigen dan aliran darah. Temuan ini konsisten dengan indikasi jatuh dari ketinggian, namun kepolisian belum menutup kemungkinan adanya faktor lain yang memicu insiden tersebut.

Kritik terhadap Prosedur Awal

Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, Datuk M. Kumar, menegaskan bahwa tidak dilakukannya autopsi sejak awal adalah pelanggaran SOP dalam penanganan kasus mencurigakan. Ia menambahkan bahwa penyidik seharusnya memiliki wewenang untuk menolak penolakan autopsi dari pihak keluarga jika terdapat indikasi kejanggalan.

Investigasi Lanjutan

Kepolisian Malaysia membentuk tim investigasi khusus yang terdiri dari sembilan anggota untuk menangani kasus ini secara komprehensif. Hingga saat ini, sebanyak 82 saksi telah diperiksa, termasuk rekan sekolah dan staf asrama.

Fokus penyelidikan meliputi:
1. Memastikan kronologi pasti kejadian pada malam sebelum Zara ditemukan.
2. Mengidentifikasi kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam insiden.
3. Memeriksa potensi adanya perundungan atau kekerasan sebelumnya.

Penanganan Hoaks dan Isu Sensitif

Kasus ini juga diwarnai beredarnya berbagai rumor liar, termasuk dugaan keterlibatan tokoh penting atau “VVIP”. Polisi telah membuka 15 berkas penyelidikan terkait penyebaran berita palsu dan telah menahan seorang perempuan berusia 39 tahun dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Penghasutan dan mengganggu ketertiban umum.

Respon Publik dan Dampak Sosial

Kematian Zara Qairina memicu gelombang simpati dan kemarahan publik, khususnya di Sabah dan wilayah Malaysia Timur. Warganet menyerukan transparansi penuh dalam investigasi, sementara kelompok pemerhati pendidikan mendesak pemerintah memperketat pengawasan asrama sekolah demi mencegah kasus serupa.

Banyak pihak juga menyoroti perlunya revisi regulasi agar setiap kematian mencurigakan di institusi pendidikan wajib melalui autopsi resmi tanpa terkecuali.

Hasil Akan Diungkap

Penyelidikan diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu sebelum hasil lengkap diumumkan. Pihak berwenang berjanji akan mempublikasikan temuan investigasi untuk memastikan keadilan bagi Zara Qairina.

Penulis: FAAL
Editor: Redaksi Editor


Kasus Bully Di Sekolah Yang Menyebakan Depresi Berat

TAG : #ZaraQairina, #Autopsi, #Malaysia, #Bullying, #Investigasi

Topik : Kasus kematian siswi Malaysia, investigasi kepolisian, isu bullying sekolah, forensik

Baca Lainnya

Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus dan Perannya Membangun Generasi Tangguh

14 Agustus 2025 - 11:09 WIB

Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus dan Perannya Membangun Generasi Tangguh

Bupati Bogor Gelar Gebyar Pelayanan Publik HUT ke-80 RI di Cibinong

13 Agustus 2025 - 17:26 WIB

Bupati Bogor Gelar Gebyar Pelayanan Publik HUT ke-80 RI di Cibinong

Ricuh Demo 50 Ribu Warga, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal

13 Agustus 2025 - 17:15 WIB

Ricuh Demo 50 Ribu Warga, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal

Viral Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Lepas Masker oleh Keluarga Pasien

13 Agustus 2025 - 17:10 WIB

Viral Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Lepas Masker oleh Keluarga Pasien

Fakta Mengejutkan di Balik Video Pelatih Orca Tewas Diserang Paus

13 Agustus 2025 - 07:06 WIB

Fakta Mengejutkan di Balik Video Pelatih Orca Tewas Diserang Paus
Trending di Berita
Peta Berita Terbaru