Pencarian Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Dilanjutkan Besok
“Pencarian Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Dihentikan Sementara, Dilanjutkan Besok Pagi, Jumlah Korban Meninggal Terus Bertambah”
WARTA BELA NEGARA | CIREBON – Proses pencarian korban longsor di area tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, resmi dihentikan sementara pada Jumat (30/5) sore. Minimnya pencahayaan menjadi kendala utama sehingga proses evakuasi tidak dapat dilanjutkan hingga malam hari.
Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M. Yusron, menyampaikan bahwa keputusan penghentian diambil demi keselamatan tim gabungan yang bekerja di medan rawan tersebut.
“Karena ada kerawanan, utamanya terhadap minimnya pencahayaan,” ujar Yusron saat diwawancarai di lokasi kejadian, Jumat petang. Ia menjelaskan bahwa risiko longsor susulan cukup tinggi mengingat medan yang tidak sepenuhnya terlihat jelas di malam hari.
“Kita tidak tahu dari mana datangnya longsor itu. Pencahayaan ini cukup terbatas. Sehingga pencarian dihentikan kurang lebih jam 17.20 WIB. Selanjutnya, pencarian akan dilanjutkan besok pukul 07.00 WIB,” jelasnya.
Letkol Yusron menyebutkan, hingga saat ini terdapat 14 korban meninggal dunia dan sembilan korban luka-luka yang tengah dirawat di rumah sakit.
“Untuk yang meninggal dunia saat ini memang 14 orang dan yang dibawa ke rumah sakit ada sembilan orang yang mengalami luka-luka,” katanya.
Namun, data jumlah korban yang masih tertimbun belum dapat dipastikan secara akurat. Yusron menyebutkan adanya informasi simpang siur yang menyebutkan masih ada 8 hingga 10 orang yang belum ditemukan.
“Sampai saat ini masih diperkirakan ya, masih simpang siur. Di dalam itu ada yang bilang sampai delapan orang lagi, 10 orang lagi,” ujarnya.
Untuk memastikan jumlah pasti, pihaknya berencana menggelar rapat koordinasi dengan para kuwu (kepala desa) usai salat Magrib, guna memverifikasi data warga yang diduga menjadi korban.
“Supaya ada laporan dari kepala desa ataupun kuwu melaporkan kepada kita data masyarakat, baik itu yang sudah ditemukan ataupun yang masih dalam tahap pencarian,” jelas Yusron. Ia menegaskan pentingnya data akurat agar proses pencarian memiliki arah dan target yang jelas.
BNPB: 10 Orang Meninggal Dunia, 6 Luka-Luka
Sementara itu, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa longsor yang terjadi pada pukul 10.00 WIB itu telah menewaskan 10 orang pekerja tambang.
“Peristiwa yang terjadi pukul 10.00 WIB ini menyebabkan 10 orang pekerja tambang dilaporkan meninggal dunia,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers, Jumat (30/5).
Dari jumlah tersebut, dua korban masih dalam proses identifikasi. Selain korban meninggal, enam orang lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis di RS Sumber Hurip serta Puskesmas terdekat.
Longsor tersebut menimbun sedikitnya tiga ekskavator dan enam truk yang berada di lokasi tambang saat kejadian. Meski cuaca di lokasi cenderung cerah, BNPB tetap mengimbau semua pihak untuk waspada terhadap kemungkinan longsor susulan.
“Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka disarankan untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu,” imbau Muhari.
Upaya Evakuasi Dilanjutkan Besok
Proses evakuasi saat ini melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan, serta dukungan empat unit alat berat. Namun sejumlah kendaraan tambang dan alat berat di lokasi mengalami kerusakan parah akibat tertimbun material longsoran.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, menyayangkan insiden tersebut dan menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan tambang di wilayah rawan bencana.(*)
Editor : Aninggel
Longsor Tambang Batu Alam di Gunung Kuda Cirebon, 4 Tewas dan Puluhan Pekerja Tertimbun
Pencarian Korban Longsor Tambang